PAREPARE,PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Melalui Program Inklusi, Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi Dan Masyarakat (YLP2EM) dan Yayasan BaKTI menggelar Workshop data Kualitatif (data disabilitas) kelompok konstituen Kota Parepare.
Hadir dalam kegiatan Direktur YLP2EM Ibrahim Fattah, Sekertaris Bappeda Zulkarnaen Nasrum, Camat Ujung Ardiansyah, dan lurah di kecamatan ujung, juga kelompok konstituen.
Kegiatan tersebut digelar di Kantor Kelurahan Labukkang, pada Kamis 20 Oktober 2022. Program Inklusi merupakan program Kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat Inklusif.
Direktur YLP2EM Ibrahim Fattah mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk perhatian kepada penyandang disabilitas terkait pemberian hak yang mesti mereka terima. Selain itu, baginya melalui kegiatan itu dapat memperlihatkan kepada pemerintah data-data bahwa disebuah daerah yang terdata terdapat beberapa kelompok masyarakat yang menjadi penyandang disabilitas.
"Data yang kami kumpulkan akan memperkuat data pemerintah bahwa ternyata begitu banyak warga yang memiliki disabilitas," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa sebanyak 371 dari hasil pendataan kualitatif masyarakat yang menyandang disabilitas namun yang mengganjal ialah sekira 400 masyarakat yang justru menyandang ragam disabilitas seperi disabilitas terkait fisik, motorik, intelektual, mental.
"Sehingga ini menjadi data bahwa ada beberapa masyarakat yang menderita dua atau lebih beban ragam disabilitas misalnya disabilitas fisik dan gangguan mental," katanya.
Sehingga lanjutnya, dari kegiatan ini YLP2EM mencoba untuk menelusuri lokasi tempat tinggal para masyarakat penderita yang menyandang disabilitas untuk diberikan haknya bagi yang luput dari jangkauan penerimaan bantuan.
Sementara itu, Sekertaris Bappeda Zulkarnaen Nasrum, mengungkapkan rasa apresiasi terima kasihnya atas kegiatan yang benar-benar menitip manfaat bagi masyarakat khusunya bagi penyandang disabilitas yang beberapa dari mereka justru tidak mendaptkan bantuan hak dari pemerintah.
"Sehingga data-data yang terkumpul nantinya menjadi pedoman dan pegangan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan para penderita disabilitas yang ternyata cukup banyak menimpa masyarakat Kota Parepare di setiap kecamatan ini," ujarnya.
Ia mengaku bahwa, sejauh ini pihaknya masih menunggu kevalid tan data yang utuh juga identifikasi terkait hal apa saja yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas. Zulkarnaen juga menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan YLP2EM dan BaKTI tersebut merupakan hasil dari MoU dengan Wali Kota dan DPRD Parepare tentang Inklusi.
"Sehingga kegiatan ini tentu mendapatkan dukungan penuh dari pihak pemerintah dan DPRD Kota Parepare," tegasnya. (hes)