MAKASSAR, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Kandidat bakal calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mendorong majelis taklim berani melakukan terobosan yang lebih luas di luar bidang keagamaan. Salah satunya, menjadikan majelis taklim sebagai lembaga yang mendorong peningkatan ekonomi anggotanya.
Caranya, kata wali kota Makassar 2004-2014 ini, dengan membangun kesadaran untuk mendorong kegiatan ekonomi produktif berbasis kompetensi.
"Kalau kesadaran dan kemauan ini tercipta dalam lingkungan majelis taklim, saya yakin pada akhirnya urusan akhiratnya insya Allah dapat, dunianya juga pasti dapat," kata peraih Bintang Mahaputera Adiprana dari Presiden RI 2012 ini, saat menjadi pembicara dalam Deklarasi dan Musyawarah Kerja Perhimpunan Majelis Taklim (PMT) Assalam DDI Sulsel, di Asrama Haji Sudiang, Senin, 14 November 2022.
Kegiatan ekonomi produktif dimaksud di antaranya membuat bahan kerajinan tangan atau penganan dan kue-kue tradisional. "Dan bisa apa saja. Tapi targetnya adalah memberi nilai tambah ekonomis," ujarnya.
IAS tidak menampik sejumlah kendala akan mengadang. Misalnya, memulainya dengan apa, lalu permodalan hingga pemasaran. "Di sinilah pentingnya majelis taklim itu membangun relasi dan membuka ruang diskusi lebih banyak dengan kelompok-kelompok pelaku ekonomi kreatif," sambung IAS.
"Soal permodalan, kegotong royongan atau bantuan perbankan bisa jadi solusi. Banyak juga tokoh yang insya Allah bisa membantu. Dan yang terpenting, kegiatan seperti ini memang sangat layak mendapat perhatian dari pemerintah. Solusi pemasaran jika didukung campur tangan pemerintah biasanya bisa ada jalannya seperti yang saya lakukan saat wali kota dulu," pungkas Ketua Dewan Pembina Permata Assalam DDI ini.
Deklarasi dan Musyawarah Kerja PMTI Assalam Darud Da'wah wal Irsyad ini diikuti ratusan ibu-ibu anggota majelis taklim. Sekjen DDI Pusat, Dr. H. Muhammad Suaib Tahir, LC hadir membuka acara itu. Juga tampak AGH. Drs. M. Alwi Nawawi, M.Pd selaku Ketua Majelis Pembina PMT AS-SALAM DDI Prov Sulsel. Juga hadir Ketua Permata Assalam DDI Provinsi Sulsel, Hj.Mulyati Mappiare. (*)