ENREKANG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Enrekang Darmiati Siampa sedang menggencarkan kunjungan langsung ke keluarga bayi dua tahun (Baduta) yang beresiko stunting.
Terbaru, Kadis yang juga Bunda Asuh Peduli Stunting berkunjung di Dusun Pendokesan, Desa Bone-Bone, Kecamatan Baraka pada Rabu, 2 November 2022.
Kunjungan Bunda Asuh ke keluarga yang beresiko stunting, didampingi oleh Kades Bone-bone, Ketua TP-PKK Desa Bone-bone, Babinsa, pendamping desa, pendamping gizi, penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, PKB dan Kader TPK.
"Mengenali keluarga yang berisiko stunting itu penting. Jadi keluarga mana yang melahirkan stunting itu harus dikunjungi, dikenali dan harus didampingi,” kata Darmiati kepada Tegas.id.
Pengenalan, pendampingan dan pengawalan yang dilakukan itu dapat menekan angka faktor risiko yang menyebabkan anak lahir stunting. Seperti pada ibu hamil dengan anemia, lahirnya bayi secara prematur serta bayi lahir dengan panjang badan kurang dari 48 sentimeter.
Pada kesempatan itu, ia memberikan edukasi tentang pentingnya mengatur jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi dan dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan bagi salah satu keluarga yang memiliki Baduta (Bayi dua tahun) yang beresiko stunting.
Segala upaya yang dilakukan Pemkab Enrekang lewat Disdalduk-KB, merupakan bagian penting untuk membantu target pemerintah pusat menurunkan angka prevalensi stunting menjadi hanya 14 persen pada tahun 2024. (*)