DINAS PERPUSTAKAAN TERBITKAN BUKU ANTOLOGI PAREPARE KOTA CINTA

  • Bagikan

Foto : Buku Parepare Kota Cinta dan inzet Rasdi Gerry

Oleh: Rasdi Gerry
Seiring dengan berkembangnya zaman yang akan berdampak pada aktivitas budaya masayarakat, maka inovasi perpustakaan ini akan semakin lebih kompleks dibanding dari sekedar upaya pengembangan perpustakaan karena berubahnya dari budaya lisan menjadi budaya membaca. Salah satu hal yang dilakukan Dinas Perpustakaan Kota Parepare dengan memberikan wadah kepada para penulis untuk berkarya dan memberikan sumbangsih dalam bentuk tulisan dan diterbitkan dalam sebuah buku.


Dan ruang itulah yang dimanfaatkan oleh para penulis hingga terbit buku antologi Parepare Kota Cinta. Respon dari kegiatan yang bertema Habibie-Ainun dan Parepare sangat mengejutkan. Para pengirim tulisan bukan saja hanya sebatas wilayah Ajattapareng yang bertetangga dengan kota Parepare, tetapi mendapat sambutan mulai dari Aceh sampai negara tetangga, Timor Leste. Ada sebanyak 197 penulis mengirimkan karyanya dari berbagai wilayah di nusantara, bahkan sampai Dili di Timor Leste, ungkap Rasdi Gerry salah satu Kabid di perpustakaan yang menangani penerbitan buku ini.


Buku setebal 338 halaman tersebut dicetak cukup eksklusif dengan huruf sampul emboss (timbul) dan desain sampul dikerjakan oleh Mangun Art Yogyakarta. Eka Budianta, Sastrawan yang tinggal di Jakarta dalam pengantarnya mengatakan, betapa kehidupan sepasang kekasih, Rudy dan Ainun Habibie dirayakan dengan penuh kegembiraan. Bagaimana sepasang anak manusia bisa mengubah sebuah tempat menjadi Kota Cinta? Jawabnya saya temukan pada kisah yang dituturkan oleh Andi Makmur Makka dalam bukunya yang lain: Waktu itu, saya kelas tiga SMA dan Ainun masih kelas dua SMA. Ainun duduk-duduk bersama "gengnya" yang cantik-cantik. Entah bagaimana, saya tiba-tiba mendatangi "geng" itu, lalu berkata kepada Ainun, "Hey, kamu itu kenapa jelekya? Hitam lagi." Lalu, saya pergi. Pasti Ainun saat itu jengkel sekali. Kenapa? Mungkin ia berpikir saya kurang ajar. Padahal mungkin secara tidak sadar, saya tertarik kepada Ainun, tetapi saya mengekspresikannya dengan cara lain karena saya tidak terlalu berani mengatakan kalau saya suka dia.”― A. Makmur Makka, dkk., Ainun Habibie: Kenangan Tak Terlupakan Di Mata Orang-Orang Terdekat. Adegan itu sangat hidup dalam film. Saya beruntung sempat menontonnya dalam putaran pertama untuk publik. Beberapa saat kemudian saya mendapat kesempatan bertemu Pak Habibie di kediamannya di Kuningan, Jakarta. Waktu itu juga saya bertemu dengan bintang film, Reza Rahadian yang memerankan Pak Habibie di masa muda. Memang sangat inspiratif dan menggelorakan jiwa-raga. Pantaslah kalau sekarang membuat Parepare menjadi kota cinta, yang memberikan inspirasi untuk seluruh dunia.
Buku yang berisi karya 125 penyair Indonesia Timor Leste ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak untuk dapat diadakan secara berkala setiap tahunnya. Sementara Walikota Parepare selain mengapresiasi, juga menyampaikan bahwa Parepare membutuhkan lebih banyak medium untuk menghidupkan lebih banyak mengingat, mengikuti jejak dan menuliskan kembali sosok Habibie sebagai inspirasi pembangunan Kota dan manusianya, juga mewujudkan Visi Pemerintah Kota Parepare yakni " Terwujudnya Kota Parepare Sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap yang Berwawasan Hak Dasar dan Pelayanan Dasar Menuju Kota Maju, Mandiri, dan Berkarakter ". Buku antologi puisi ini diharapkan dapat menjadi sebuah pendekatan baru, merekam jejak Habibie dan Ainun dan mengenalkan kepada dunia tentang Parepare sebagai kota kelahiran Mr. Gack melalui Sastra.

Saya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses penyusunan hingga terbitnya buku Antologi Puisi ini, semoga ini dapat menjadi bagian lain perlunya berkunjung ke kota kelahiran Presiden Ke-3 Republik Indonesia ini sebagai “Kota Sejuta Tapak Kaki".

  • Bagikan

Exit mobile version