PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- realisasi pajak yang diterima Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Parepare capai target.
Bahkan, dari target tahun 2022 ini yaitu sebesar Rp416,90 miliar, realisasi penerimaan pajak KPP Pratama Parepare adalah Rp506,48 miliar periode Januari hingga 29 Desember 2022.
Capaian tersebut bila dipresentasekan adalah 121,49 persen, atau tumbuh sebesar 16,10 persen dari capaian tahun sebelumnya.
Kepala KPP Pratama Parepare, Yusan Jubiantara menyebut, kontribusi terbesar dari penerimaan ini bersumber dari administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib. Ini masuk kategori belanja pemerintah.
”Belanja pemerintah ini kontribusinya paling besar. 50,78 persen dari total penerimaan pajak itu dari sana. Artinya, memang masih besar ketergantungan di sektor itu,” ujarnya di Kantor KPP Pratama Parepare, Jumat, 30 Desember, pagi.
Lebih lanjut Yusan mengatakan, perdagangan besar dan eceran menguntit di urutan kedua. Kontribusinya sebesar 15,07 persen, dengan pertumbuhan sebesar 50,11 persen. Nilainya mencapai Rp76,32 miliar.
Di urutan keriga ada sektor jasa keuangan dan asuransi, yang berkontribusi sebesar 6,84 persen dan pertumbuhan 6,40 persen. Nilainya sendiri berada di angka Rp34,65 miliar.
”Dengan total pertumbuhan 16,1 persen ini, kami mau sampaikan terima kasih kepada seluruh wajib pajak yangvsudah taat. Kemudian bagi yang belum menyampaikan SPT-nya, kami harapkan bisa dilakukan secepatnya,” harapnya.
Kemudian berdasarkan jenis penerimaan pajak, PPh Non Migas memberi kontribusi terbesar. Nilainya mencapai Rp317,53 miliar, dari target sebesar Rp319,70 miliar.
Dari PPh Non Migas, PPh 21 memberi sokongan paling besar. Jumlah penerimaan yang masuk sebesar Rp170,11 miliar, dari target Rp178,58 miliar. Artinya, capaiannya mencapai 95,26 persen.
Kemudian PPN dan PPnBM jumlah penerimaannya mencapai Rp170,17 miliar. Padahal, targetnya hanya Rp76,60 miliar saja. Artinya, realisasi penerimaan ini naik drastis 222,16 persen, dengan angka pertumbuhan 19,90 persen.
Selanjutnya, Program Pengungkapan Sukarela (PPS) berhasil mendongkrak pendapatan sebesar Rp39,98 miliar. Ini juga yang memberi dampak besar terhadap pertumbuhan realisasi pajak di KPP Pratama Parepare.
”Kondisi ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi 2022 sangat baik. Artinya program PEN yang dilakukan pemerintah berhasil, itu bisa dilihat dari penerimaan pajak yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” terangnya.
Parepare Kontribusi Tertinggi
Sementara dari cakupan wilayah kerja, Kota Parepare menjadi daerah dengan penyumbang kontribusi terbesar dibandingvempat daerah lainnya. Jumlahnya mencapai Rp182,31 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 16,44 persen.
Di urutan kedua ada Kabupaten Pinrang sebesar Rp101,80 miliar, lalu Kabupaten Sidrap Rp90,37 miliar, Kabupaten Barru Rp66,44 miliar, dan Kabupaten Enrekang buncit di urutan terakhir dengan kontribusi sebesar Rp56,39 miliar.
”Enrekang ini menarik, penerimaannya paling kecil tetapi pertumbuhannya paling besar, 33,11 persen. Barru itu paling kecil pertumbuhannya, cuma 7,61 persen saja,” bebernya.
Dia menambahkan, tahun 2022 ini menjadi sejarah bagi KPP karrna seluruh Kanwil DJP dan KPP se-Indonesia mencapai target dalam penerimaan pajak.
"Seluruh kanwil djp dan seluruh kantor pajak se-Indonesia, semuanya tercapai (target) . Ini sejarah yang terjadi di Tahun 2022," pungkasnya. (nan)