PANGKEP, PAREPOS.FAJAR.CO.ID- Dalam upaya menciptakan hubungan kekeluargaan, persaudaraan, kebersamaan dan harmonisasi serta mempererat kerjasama di antara masyarakat mandar yang menetap di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Serta tetap memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya Malaqbi, Assimandarang dan Mellete Diatonganan.
Sebuah organisasi kedaerahan yang dicetuskan sekelompok pemuda keturunan suku mandar, dengan nama Kerukunan Keluarga Mandar Pangkep (KK MaPan). Salah satu pencetus KK MaPan, Aco Marendeng menuturkan, jumlah warga suku mandar yang sudah menetap disini itu sangat banyak. "Wilayah daratan saja, itu sekitar 3000 orang. Belum lagi warga suku mandar yang mendiami wilayah kepulauan,"ujarnya.
Kehadiran organisasi ini, lanjut Aco, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi orang yang berasal dari suku mandar. Menanamkan motivasi akan makna keberadaan dan pengabdian sebagai insan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Termasuk, dalam upaya menggalang potensi untuk memberi kontribusi pada pembangunan di Kabupaten Pangkep dan Pembangunan Nasional pada umumnya.
"Kehadiran KK MaPan di Pangkep, sebagai upaya mengklaim akan ikut andil dalam pengembangan daerah. Organisasi yang eksistensinya sebagai suksesi pemerintah, namun mengarah pengembangan sumber daya manusia serta kontribusi aktif untuk daerah,"jelasnya.
Diapun mengungkapkan, untuk pembentukan dan pengukuhan pengurus akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Dimana pada intinya, KK MaPan adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat kekeluargaan dengan tidak berafiliasi dengan organisasi sosial politik maupun organisasi kemasyarakatan lainnya.
Senada diungkapkan, Jamal bahwa saat ini bersama tokoh pemuda dan pemuka asal tanah mandar yang tinggal di Pangkep telah merumuskan sejumlah aturan dasar organisasi. " Moga kehadiran organisasi ini akan menambah kebersamaan diantara anggota nantinya,"tutup mantan Ketua HMI Pangkep tersebut.(*)