MAROS, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Setelah tujuh hari masa pencarian korban, Ttim SAR Gabungan secara resmi menghentikan pencarian korban longsor di daerah Camba, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Selasa, 3 Januari 2023.
Peristiwa warga tertimbun longsor, tepatnya terjadi di jalan poros Maros-Bone, Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Selasa, 27 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 Wita. Material longsor juga menutup badan jalan.
Penghentian pencarian, diputuskan setelah adanya komunikasi dengan stakeholder, termasuk Basarnas Sulsel dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros.
Koordinator Posko Induk Bencana Maros, yang juga Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1422 Maros Letnan Kolonel Inf Muhammad Hujairin mengatakan, keputusan menghentikan pencarian korban tanah longsor, karena berdasarkan kesepakatan dengan kepala desa dan unsur Pemkab Maros, termasuk BPBD.
Hujairin mengungkapkan, proses pencarian terhadap korban berpedoman pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
"Meski dihentikan sesuai aturan, tetapi bukan berarti kami menghentikan sepenuhnya. Tapi kami telah mengintruksikan kepada Camat, dan warga yang menemukan tanda-tanda ditemukan korban, agar memberikan informasi kepada pemerintah setempat, sehinngga bila ada tanda-tanda penemuan, pencarian akan kami lanjutkan kembali," ujar Dandim Maros.
Dikatakan, penghentian itu juga untuk mempertimbangkan kondisi psikis dan fisik tim penyelamat di lapangan. Apalagi sejak awal proses pencarian, tim penyelamat terus menerus melakukan pencarian, meski kondisi cuaca sedang tidak bersahabat.
"Sejak awal, di hari pertama ada sekitar 215 orang relawan yang turun langsung mencari korban. Jumlahnya terus bertambah, hingga hari terakhir, total relawan yang bertugas sebanyak 259 orang," terangnya.
Terkait beberapa bantuan sosial untuk warga, kata Dandim 1422 Maros ini, pihaknya meninggalkan di posko. "Seluruh bantuan sosial, telah kami tinggalkan kepada warga yang terdampak bencana," ujarnya.
Hujairin menuturkan, hingga penutupan Posko pencarian, data korban longsor Desa Rompegading sebanyak 19 orang, 13 orang lainnya selamat. Dua ditemukan meninggal dunia, yakni ilham dan Dg Rima.
"Sementara empat orang lainnya, dinyatakan hilang. Sementara untuk kerugian materi 4 rumah hanyut, 1 mobil pick up hanyut, tapi berhasil dievakuasi, 1 mobil kampas millik korban hanyut tapi berhasil dievakuasi," jelasnya.
Sementara itu, Camat Cenrana, Ismail Madjid mengatakan, material longsor di lokasi kejadian telah dibersihkan. “Rumah yang ada di titik longsor juga telah dihancurkan. Sebab tidak boleh lagi ada yang tinggal di daerah sungai, karena kan dilakukan relokasi," jelasnya.
Korban longsor saat ini, kata mantan Sekcam Mallawa itu, tinggal di kediaman keluarga masing-masing. Apalagi Gubernur Sulsel telah memberikan biaya hunian sementara selama enam bulan sambil direlokasi.
Saat ini, kata dia, pihak Kepala Desa tengah melakukan pencarian lokasi untuk hunian para korban tanah longsor.
Diketahui tanah longsor terjadi di Dusun Moncong Jai, Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, pada Selasa, 27 Desember 2022. Korban yang belum ditemukan yakni adalah Emi (31), Dilla (6), Adel (12), Cecung (3). (guh)