PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Perayan tahun baru Imlek menjadi kebahagiaan bagi marga Tionghoa . Pasalnya, dalam suasana perayaan tersebut, biasanya akan banyak sanak keluarga dan tamu yang bersilaturahmi.
Apalagi, anggota keluarga yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, akan berusaha berkumpul sebagai pelepas rindu. Para perantau, akan berdoa sesuai kepercayaannya agar tahun mendatang akan lebih baik lagi. Perayaan Tahun Baru Imlek jatuh 22 Januari 2023, mendatang.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Parepare, Lukito mengatakan, perayaan imlek ini, adalah perayan nasional untuk saling mempererat silaturahmi antar marga Tionghoa khususnya Parepare.
"Berharap melalui perayaan Imlek, ekonomi dapat berkembang baik, supaya aktivitas masyarakat bergerak," katanya.
Dia menjelaskan, yang paling diharapkan masyarakat Tionghoa sendiri adalah silaturahmi sesama umat. Bahkan, dapat membantu masyarakat yang tidak mampu, atau pra sejahtera. "Jika tidak mampu, diberih sedekah," ungkapnya.
Dia mengaku, sebagai Ketua PSMTI tentunya independen, dan mengarahkan untuk selalu membuat kebaikan.
Dia menyampaikan, selaku Ketua PSMTI, selalu melakukan yang terbaik untuk semua masyarakat. Khsusunya, untuk warga Tionghoa di Parepare, kurang lebih ada 3000 orang. "Setahu saya, beberapa tahun lalu, sensus kita ada 500 KK," jelasnya.
Dia menambahkan, Imlek itu adalah silahturahmi secara kekeluargaan, dan secara masyarakat. "Imlek ini yang mempertemukan kita semua antar keluarga. Keluarga yang jauh datang untuk memanfaatkan berkumpul bersama," tegasnya.
Lukito mengaku, Imlek adalah tahun baru Cina, di mana warga Tionghoa masing-masing melakukan aktivitas. Mempertemuhkan, antar keluarga dari jauh.
"Seni-nya itu, adalah ketika berkumpul satu malam, bersama keluarga disinilah kebahagiaan kami," tandasnya.(has).
