IAS: Diaspora Wija to Luwu Potensi Besar
PALOPO, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Roadshow politik kandidat bakal calon gubernur Sulsel 2024, Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS) diwarnai deretan silaturahmi. Usai bersilaturahmi dengan keluarga besar H Kuddus di Desa Buntu Kamiri, Wali Kota Makassar 2004-2014 itu juga bersilturahmi dengan tokoh Kerukunan Keluarga Luwu Rata (BPW KKLR) Sulsel.
Silaturahmi itu berlangsung di Warkop Kampis, Kota Palopo, Senin malam, 23 Januari 2023. Silaturahmi dilaksanakan setelah para tokoh masyarakat Luwu itu mengikuti acara puncak dari seluruh rangkaian acara peringatan Hari Jadi Luwu 755 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke 77 di Kota Palopo.
Turut hadir dalam silaturahmi yang berlangsung sangat santai itu deretan tokoh Luwu Raya seperti Ketua Umum BPW KKLR Sulsel, Ir Hasbi Syamsu Ali, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat KKLR, Ir Buhari Kahar Mudzakkar serta mantan Sekjend KKLR, Abd Thalib Mustafa.
Silaturahmi itu juga dihadiri beberapa mantan Ketua Umum dan Aktivis IPMIL. Sejumlah tokoh lain yang tampak di antaranya Baharuddin Solongi, Anas dan Haris Pangeran, Isra Rauf Basuri, Ihwan Bahmid, serta anggota DPRD Sulsel, Andi Fadriaty.
Hasbi Syamsu Ali mengapresiasi niat IAS akan bertarung di Pilgub Sulsel 2024 mendatang. Hasbi menjelaskan dalam kapasitas jabatan tidak tepat dirinya menyatakan dukungan.
"Tapi secara pribadi, saya dan teman-teman yang hadir, mendoakan perjuangan 'Gubernurku' mendapat kemudahan dan kesuksesan kelak. Soal dukung mendukung, saya yakin warga Luwu sudah punya referensi untuk mendukung siapa yang layak didukung," tegas Hasbi.
Dalam kesempatan itu, IAS yang beristri kelahiran Malangke menyinggung diaspora wija to Luwu yang dia nilai sudah cukup mendunia, apalagi jika di Indonesia.
"Saya meyakini, diaspora ini adalah potensi yang benar-benar bisa memberi kontribusi nyata bagi Luwu Raya. Saya yakin, tokoh-tokoh dan warga Luwu lebih tahu dan sudah menyiapkan langkah-langkah untuk memanfaatkan itu untuk kemajuan Luwu Raya," kata peraih Bintang Mahaputera Adiprana dari Presiden RI (2012) itu karena sukses membangun Makassar menjadi Kota Dunia.
IAS juga memberi apresiasi telah menyatunya paguyuban wija to Luwu di bawah satu bendera yakni KKLR. "Saya yakin dan percaya, penyatuan ini akan semakin memuluskan upaya memanfaatkan warga Luwu yang berkiprah di luar untuk lebih peduli daerahnya," tegas IAS. (*)