MAKASSAR, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Peristiwa istimewa dialami pengasuh Pondok Pesantren Lilbanat DDI, Ujunglare, Anre Gurutta Prof Abd. Rahim Arsyad saat bersua Ilham Arief Sirajudddin (IAS).
Peristiwa beraroma gaib itu dialami tokoh DDI itu di sela-sela Peringatan Isra Miraj dirangkaikan pelantikan pengurus pusat dan wilayah Perhimpunan Majelis Taklim Darud Dakwah Wal Irsyad (PERMATA DDI), di Aula AlMarkaz Islami, Makassar, Kamis, 16 Februari 2023.
"Saya merasa sangat senang bertemu hadirin. Termasuk bertemua dengan Pak Ilham di tempat ini. Tapi ada peristiwa aneh yang saya alami sekarang. Saya " begitu Kiyai Rahim membuka tausiyahnya.
Itu bermula saat anggota Majelis Syuyukh DDI itu tiba di lokasi acara. Dia melihat para undangan hadir dengan aneka pin di baju yang rata-rata berwarna emas. Setelah tahu ada kandidat bakal calon gubernur Sulsel 2024 dengan tagline GubernurKu ikut hadir, ia mengaku di benaknya terbersit keinginan menghadiahi IAS yang juga Dewan Pembina Utama PERMATA DDI itu pin DDI sebagai doa keberkahan. Sayangnya, dia datang tidak mempersiapkan itu.
Keinginan memberi hadiah dan doa keberkahan untuk IAS itu hadir karena latar belakang dirinya sebagai saksi hidup kisah kedekatan pendiri DDI Anre Gurutta KH Ambo Dalle dengan ayah IAS, Arief Sirajuddin.
"Dulu, saya terbiasa menemani Gurutta Ambo Dalle ke Gowa bertemu dengan Arief Sirajuddin yang menjabat bupati Gowa ketika itu. Kalau di rumahnya, Pak Arief biasa mencari salah satu anaknya untuk menyambut kami," kenang Kiyai Rahim.
"Kalau dia cari anaknya, selalu berseru 'Mana Aco, mana Aco'. Rupanya, anak yang selalu dicari menemani saat bupati menerima tamu-tamu yang dia muliakan itu adalah Pak Ilham yang bersama kita saat ini," lanjut Kiyai Rahim.
Dia berkisah, pada suatu kesempatan, ia menyaksikan Pak Bupati Gowa (ayah IAS--ref) meminta doa keberkahan. Kebiasaan anre gurutta adalah memberi hadiah tasbih. Dia lalu menyalami Arief dan menangis. "Biasanya, jika beliau bersalaman lalu menangis, atas izin Allah SWT berkah itu sampai," sambung dia.
"Nah, hari ini insya Allah kejadian seperti itu akan terjadi hadirin," sambungnya.
Kiyai Rahim lalu melanjutkan kejadian aneh yang dialaminya. Setelah berniat memberi PIN DDI sebagai hadiah sekaligus doa keberkahan tapi tidak mempersiapkannya, tiba-tiba hape di dalam kantong jasnya berdering.
Ketika diperiksa, tak ada panggilan masuk, tak ada pesan WA. Saat akan memasukkan kembali, terasa ada yang mengganjal. Entah bagaimana, yang mengganjal itu ternyata adalah pin emas DDI.
"Ini yang mengganjal," ujar Kiyai Rahim sambil memperlihatkan pin itu. Dia lalu mengundang IAS naik ke panggung dan menyerahkan langsung pinv ersebut. IAS menerima dengan hati terharu. Mencium tangan kiyai lalu berterima kasih.
"Semoga Pak Ilham ini mendapat berkah dari Allah Swt melalui DDI. Insya Allah, dapat terwujud apa yang dicita-citakan semuanya. Dan kami dari warga DDI, wajib mendoakan yang terbaik kepada beliau. Karena beliau ini betul-betul lahir dari rahim DDI. Karena memang dari orangtuanya sudah dekat, sekarang ada beliau lagi yang juga dekat," tutup Kiai Rahim. (*)