MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Harga beras di Pasar Sentral dan pasar tradisional lainnya di Kabupaten Majene saat ini mulai mengalami lonjakan.
Hal ini, disampaikan seorang masyarakat Majene bernama Nadia. Ia mengungkapkan, kenaikan harga beras sejak akhir 2022 hingga sekarang masih terjadi.
"Harga beras kepala sebelumnya hanya Rp11.400 per kilo, kini naik menjadi Rp12.400 per kilo, begitu juga beras ciliwung sebelum hanya Rp10.600 per kilo naik menjadi Rp11.800, begitu juga harga minyak goreng," urai Nadia, kemarin.
Berdasarkan data monitoring lapangan dari Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagrin) Majene, bahwa harga beras benar memang mengalami kenaikan.
"Betul, harga beras sekarang sedikit mengalami kenaikan, dan untuk harga minyak goreng masih tetap tidak mengalami kenaikan, seperti minyak goreng merek Kita masih dengan harga Rp21.333 per botol dengan ukuran 1000 ml," terang H Busri Kepala Diskopdagrin Majene saat memimpin rapat stafnya.
Kenaikan harga beras, lanjutnya, disebabkan bencana alam dengan membanjiri sejumlah persawahan petani padu di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, Kabupaten Pinrang, Parepare, dan Makassar termasuk Kabupaten Polman di Sulbar.
"Belum lama ini, bencana banjir terjadi dengan curah hujan tinggi di wilayah Sulawesi Selatan termasuk di Sulbar, sehingga para petani mengalami gagal panen, dan saat ini Pemerintah Daerah Majene juga terus melakukan upaya, untuk menekan harga, agar tidak semakin naik," akunya. (edy)