Bupati Andi Syukri Paparkan Program Disbudpar Majene ke Menparekraf

  • Bagikan

MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Bupati Majene Andi Achmad Syukri menghadiri kegiatan Kolaborasi Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari Menteri Pariwisata dan dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI).

Bupati Majene didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene Rustam Rauf bersama Sekretaris Disbudpar Majene Muhammad Afiat Mulwan di Ruang Rapat Menparekraf di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta, kemarin.

Dalam pertemuan itu, Afiat Mulwan menjelaskan, momen koordinasi guna membangun kolaborasi pemerintahan pusat dan daerah dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional pasca Pandemi Covid-19.

Afiat mengutip beberapa pemaparan Bupati Majene Andi Achmad Syukri, yakni potensi pariwisata alam dan budaya daerah, rencana pengembangan destinasi pariwisata prioritas pada tiga objek, yaitu Pantai Dato, Pantai Barane, Pantai Taraujung, dan Penataan Sungai Barane.

"Selanjutnya, festival seni dan budaya untuk dapat menjadi bagian dari kharisma event pariwisata Kemenparekraf 2024," jelas Afiat.

Selain itu, juga dipaparkan beberapa program lainnya, di antaranya perkembangan desa wisata, perkenalan produk kuliner dan kerajinan khas Majene yang diharapkan menjadi bagian pembinaan dan bagian ekosistem ekonomi kreatif Kemenparekpraf.

"Kita berencana mengundang Bapak Menparekraf pada rangkaian peringatan Hari Jadi Majene sejumlah item kegiatan, yaitu Festival Sayyang Pattu'du, Festival Sandeq Teluk Mandar, Festival Pawai Budaya tingkat sekolah, dan puncak Peringatan Hari Jadi Majene Agustus mendatang," sebutnya.

Sementara arahan Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno saat memimpin rapat, memasuki tahun politik bukan tahun wait and see tapi tahun peluang.

"Ada potensi Caleg DPR RI yang akan berkunjung ke daerah pemilihan. Manfaatkan momen ini untuk membenahi destinasi sebagai tempat menyambut kunjungan para caleg," ujarnya.

Dijelaskan, Festival Seni Budaya menjadi lokomotif, pemicu, dan pemacu pertumbuhan ekonomi, sehingga diharapkan setiap daerah melakukan kurasi event sekreatif mungkin yang dapat meningkatkan kunjungan ke daerah.

"Pariwisata penggerak ekonomi, namun anggaran kecil, makanya dibutuhkan kolaborasi lintas sektor intra pemerintahan pusat, daerah, antarpemerintah daerah dengan investor. Kolaborasi juga melalui ajak dunia usaha bantu pembiayaan, ajak komunitas untuk meramaikan, ajak media untuk mempromosikan, apalagi dana pemeliharaan infrastuktur pariwisata sangat minim disiapkan daerah, sehingga diharapkan menjadi perhatian bagi seluruh Pemda," harapnya. (edy)

  • Bagikan