MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene dalam mengantisipasi lonjakan harga dan memastikan kestabilan serta ketersediaan bahan pokok di pasaran terus dilakukan.
Apalagi ketersediaan kebutuhan pokok pasca pergantian tahun atau tahun baru biasanya terjadi lonjakan harga pada sejumlah jenis kebutuhan pokok di pasaran.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagrin) Majene Masjaya aktif melakukan monitoring di lapangan.
"Untuk memaksimalkan kegiatan monitoring bahan pokok ini, tentu kita melibatkan berbagai pihak, di antaranya kepolisian Polres Majene, agar berjalan lancar dan aman," sebut Masjaya, kemarin.
Ia mengungkapkan, pihak Diskopdagrin Majene terus melakukan koordinasi dengan kepolisian.
"Seperti sekarang ini, bersama Kepala Diskopdagrin Majene H Busri dengan Kanit Ekonomi Sat Intelkam Polres Majene Aipda Syarifuddin sembari membahas aksi yang akan dilancarkan," katanya.
Kadis Busri menjelaskan, hasil monitoring di lapangan nantinya akan menjadi bahan evaluasi.
"Apakah ada lonjakan harga atau harga tetap stabil. Jika ada kenaikan harga, akan segera dikoordinasikan dengan pihak Bulog dan ketahanan pangan, untuk dilakukan kembali operasi pasar, agar masyarakat tidak panik," jelasnya.
Ia menuturkan, kegiatan monitoring bahan pokok sudah menjadi program Diskopdagrin Majene bersama Kepolisian Polres Majene dengan harapan agar masyarakat tidak resah dan tidak panik. Karena biasanya ada tren kenaikan harga sebelum maupun pasca tahun baru.
Busri mengungkapkan, berdasarkan pemantauan, saat ini pihak Bulog juga sementara melaksanakan pengepakan beras isi 5 Kg sebanyak 10 ton untuk disebar ke mitra yang ada di sekitar pasar sentral Majene dan sekitarnya.
"Langkah ini, tentu dilakukan untuk menetralkan harga beras di pasaran, di mana akhir-akhir ini harga beras mengalami kenaikan sekalipun tidak signifikan," ungkap mantan Kepala DPM-PTSP Majene itu.
Di tempat berbeda, Kepala Gudang Bulog Majene mengatakan, harga jual beras merek Medium berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu nilai jual pada tingkat mitra sebesar Rp46.000 per 5 Kg.
"Saat ini akhir Januari atau awal Februari 2023, akan dilkukan pengadaan beras untuk mengisi gudang yang saat ini masih dibutuhkan untuk mengantisipasi terjadinya kebutuhan masyarakat," akunya. (edy)