MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Beberapa pekan terakhir di Kabupaten Majene, harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan.
Kenaikan kebutuhan bahan pokok ini, membuat masyarakat resah. Pasalnya, kondisi perekonomian di daerah ini juga lesu, belum stabil.
"Berbagai merek beras telah mengalami kenaikan, seperti beras kepala Nur Madina, Putri Duyung, dan sejumlah merek lainnya," kata salah seorang warga Majene Nadia, kemarin.
Diuraikan, dari harga biasanya hanya sebesar Rp250 ribu untuk 25 kilogram, berangsur naik menjadi Rp285 ribu. "Bahkan kini sudah mencapai Rp310 ribu satu karung atau 25 kilogram," katanya.
Keresahan masyarakat dengan kenaikan harga kebutuhan pokok jenis beras ini, juga diterangkan Kepala Bulog Majene saat berkoordinasi dengan Kanit Ekonomi Satuan Intelkam Polres Majene Aiptu Syarifuddin.
Ia menyebut, salah satu penyebab melonjaknya harga beras, karena kurangnya produksi dan bahan baku di tingkat petani sawah, sementara permintaan kebutuhan semakin tinggi.
"Apalagi wilayah Kabupaten Majene hanya mengharap suplai beras dari kabupaten tetangga, itu karena persawahan yang sangat minim, sehingga hanya bisa berharap pasokan atau suplai beras dari wilayah tetangga," jelasnya.
Sementara Aiptu Syarifuddin menyebut, selain berkoordinasi dengan pihak Bulog Majene juga terus aktif melakukan pantauan di sejumlah pasar di Kabupaten Majene.
"Keluhan sejumlah ibu rumah tangga, karena dikejutkan kenaikan beras secara berangsur di mana harga saat ini, sudah mencapai Rp310 ribu per 25 kilogram, sehingga berharap supaya pemerintah segera mengantisipasi kenaikan dan stok beras yang mengancam kelangsungan masyarakat, karena beras merupakan kebutuhan pokok," harapnya.
Menanggapi keresahan warga, Aiptu Syarifuddin menyampaikan, bahwa pemerintah telah mengupayakan solusi untuk masyarakat akibat lonjakan harga beras, salah satunya melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Jadi saat ini, sudah ada stok beras yang telah dialokasikan khusus Kabupaten Majene sebanyak 50 ton dalam kemasan 5 kilogram dengan harga HET Rp47 ribu," ujarnya.
Syarifuddin menyebutkan, pihak Bulog Majene telah membangun mitra sebanyak 12 agen sebagai penyalur SPHP beras, yang tersebar di wilayah Kecamatan Banggae dan Banggae timur, sementara agen di 6 kecamatan lainnya, akan diupayakan pihak Bulog Majene.
Dari pernyataan atas keresahan masyarakat, lanjutnya, kini kembali bernapas lega melalui solusi program SPHP dari pemerintah.
"Tentu masih ada masyarakat menaruh harapan besar kepada pemerintah, agar harga beras normal kembali dan stok beras bisa bertambah, apalagi menjelang bulan puasa tahun ini," harapnya. (edy)