SOLO, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- PT Dharma Lautan Utama (DLU) mulai mempersiapkan strategi lebih awal dalam rangka menghadapi angkutan lebaran arus mudik dan balik tahun ini. Perusahaan armada pelayaran nasional tersebut mulai mengantisipasi lonjakan saat liburan sekolah dan musim lebaran 2023.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi angkutan logistik menjelang liburan sekolah dan lebaran, bersama para direksi dan seluruh Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama, di Novotel Surakarta, Selasa, 28 Februari 2023, kemarin. “Angkutan logistik dan penumpang sebelum lebaran, biasanya terjadi lonjakan. Ini perlu diantisipasi, tentu PT DLU menyiapkan armada maksimal, kemudian menyiapkan sumber daya manusianya 100% selama 24 jam penuh,”ujar Penasehat Utama PT Dharma Lautan Utama, Bambang Haryo Soekartono yabg akrab disapa BHS didampingi para direksi.
Selanjutnya, kata BHS, dalam mengantisipasi supaya lonjakan itu, tidak terjadi overload, yang mengakibatkan transportasi atau penumpang tidak terangkut, PT DLU membuat gebrakan. “Sebelum masa peak session 1.5 bulan atau 20 hari sebelum lebaran diberikan discount antara 10 sampai dengan 20%, sedangkan mendekati hari H tidak dikenakan discount,”jelasnya.
Lebih jauh, lanjut Alumnus ITS Surabaya tersebut biasanya di sektor transportasi naiknya hampir dua kali lipat. Tapi di DLU tidak. Gebrakan Ini dilakukan, supaya semua muatan terdistribusi. “Sehingga pengguna, bisa membuat rencana dalam penyeberangan. Jadi, kalau terangkut semua bisa menyeberang lebih awal, dengan mendapatkan harga lebih murah, kalau mendekati hari H bisa lebih tinggi. Itulah strategi PT dharma lautan. Kemudian soal Layanan, ini juga akan dilakukan secara maksimal,”ungkap BHS.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo memberikan apresiasi kepada PT DLU. Dia pun berharap Pemerintah sebagai regulator bisa mencontoh, karena sejauh ini belum dibahas Pemerintah. “Harusnya, jauh hari sudah bisa dipersiapkan, karena ditahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya tidak ada pembatasan, ini pasti pengguna jasa di sektor transportasi ada peningkatan volume yang luar biasa. Ini perlu ada sinergi dan koordinasi,”kata Khoiri.
Khoiri mengakui, namanya transportasi ada unsur safety. Kalau DLU saja sudah mempersiapkan armadanya, SDM, kesiapan SOP-nya, apalagi pemerintah. “Litbang Kemenhub telah memperkirakan ada 80 juta pemudik di seluruh Indonesia dan seluruh moda transportasi, mudah-mudahan Industri angkutan penyeberangan yang merupakan angkutan umum massal plus fungsi infrastruktur dan pertahanan keamanan, kita harapkan angkutan logistik, liburan sekolah dan mudik lebaran bisa berhasil dengan baik,”tutup Khoiri.(*)