PANGKEP, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) yang dikenal dengan wilayah kepulauan terluasnya di Indonesia. Memiliki banyak potensi terpendam, salah satunya dari sisi sumber daya manusia (SDM). Salah satunya adalah Isyraqi Tantu pemuda dari anak pasangan Irwan Thamrin Tantu dan Baiq Herawaty Aisyah asal Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Isyraqi Tantu adalah pemuda Indonesia yang lolos menjadi personel United States Navy (US Navy) Tahun 2013 sebagai asisten dokter operasi gigi di usia 17 tahun. Angkatan Laut Amerika Serikat atau US Navy adalah salah satu cabang dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
Setelah pelatihan selama 9 bulan di San Antonio, Texas, Isyraqi ditempatkan di Napoli, Italia di klinik gigi US Navy. Isyariqi melaksanakan tugasnya di Italia selama 3,5 tahun, dan sempat ditempatkan beberapa kali di Kampung Penampungan Rakyat Syria dalam rangka merawat gigi anak-anak syria.
Isyraqi memiliki kelebihan dengan menguasai empat bahasa asing secara lancar yakni, bahasa Arab, Inggris, Spanis, dan Italia. Sehingga dengan kelebihannya sering dijadikan penerjemah untuk pasien tentara dari Timur Tengah. Setelah tugas di Italia, isyraqi mendapat penugasan selama setahun di negara bagian Washington-Seattle.
Hal itu diceritakan ayahnya, Irwan Thamrin Tantu kepada parepos.fajar.co.id melalui sambungan WhatsApp, Ahad 19 Maret 2023, usai menunaikan salat subuh waktu setempat. Irwan mengakui, putranya Isyraqi juga menghafal beberapa Juz Al Quran yang didapatkan di sekolah Islam Iman Academy, Houston Texas.
Saat ini, lanjut Irwan, putra pertamanya sudah pensiun dari US Navy pada tahun 2018 dan kini sudah veteran di usia 27 tahun. Isyraqi mendapatkan pensiun dan pembiayaan sekolah S1 dan S2 secara gratis dari pemerintah Amerika Serikat. "Sekarang, putra pertama saya isyraqi sudah menikah dengan gadis asal Indonesia. Dan saat ini, Isyraqi bekerja sebagai pelatih football amerika di Univertas Houston. Dan berusaha menyelesaikan S2 di bidang health,
"ujarnya.
Siapa Irwan Thamrin Tantu ?
Irwan Thamrin Tantu merupakan salah satu dari sekian warga masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri atau biasa disebut diaspora. Irwan Tantu merupakan putra pertama dari empat bersaudara dari pasangan Almarhum Drs. H Thamrin Tantu dan Hj Herawaty Abbas yang berasal dari Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
Ayahnya, Alm Drs H Thamrin Tantu diketahui sosok pegawai negeri sipil (PNS) dimana jabatan terakhirnya adalah Kepala Diklat Wilayah 4, di bawah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Beliau wafat tahun 1991.
Irwan Thamrin Tantu mengakui, berada dan menetap di Amerika Serikat sejak Tahun 1986. Ia pun kini memiliki perusahaan sendiri di Houston bernama tQ Automation, LLC bergerak dibidang perminyakan. Dia pun menceritakan, awal mulanya tinggal di Amerika Serikat.
Irwan tiba dan sekolah di Kota bernama California, Negara Bagian Amerika yang terletak di pesisir Barat tahun 1986. “Saya sekolah di SMA, mengikuti program pertukaran pelajar atau American Field Service (AFS),” katanya.
“Saya tiba di California, tahun 1986, remaja belasan tahun. Saya sangat terkesan dengan kebebasan kami, anak-anak SMA dalam berhubungan dengan guru-guru kami, dan pelajaran-pelajaran di sekolah terasa lebih mudah dibandingkan di daerah kelahirannya Indonesia. Saya tidak begitu terkesan pada bangunan gedung-gedung di Amerika, tapi lebih terkesan pada pemandangan alam dan cara orang-orang di sini menjaga kelestarian alam,” ungkapnya.
Ketika ditanya tentang kendala dalam melaksanakan salat sebagai muslim, Irwan menjawab tidak pernah ada masalah, termasuk ketika merintis perusahaan. Di sini, Amerika, orang-orang akan menghargai kita jika kita menghargai budaya dan agama kita.
"Saya belum pernah menghadapi kendala dalam melaksanakan salat lima waktu. Di tempat kerja saya dulu, saya dan kawan-kawan dikasih tempat atau ruangan khusus untuk salat. Saya kumpulkan teman-teman muslim untuk salat berjamaah. Ruangan itu kami sulap menjadi “musholah” atau quiet room. Ketika bulan suci Ramadan, saya sekeluarga sudah terbiasa berpuasa 16-17 jam di musim Panas (Summer), dan hanya 8-10 jam di musim Dingin (Winter),"jelas Irwan.
Irwan mengaku kagum pada
bangunan-bangunan infrastruktur di Amerika yang kuat dan bagus, dan itu memudahkan orang-orang untuk melakukan sesuatu, usaha misalnya. Dia menilai keunggulan sistem pendidikan orang Amerika karena berfokus pada kreativitas dan eksplorasi untuk berinovasi.
Irwan adalah pendiri dan pemilik bisnis tQ Automation, llc, dan tQ Solution, Incorporation sejak tahun 2009, perusahaanya bergerak di bidang optimisasi energi. Di samping itu, ia juga telah mendirikan dan mengelola lembaga Pendidikan Islam di Houston sejak 1996. “Saya adalah salah satu pemilik sekolah Islam di Houston. Siswa kami mencapai 900 anak, 100 tenaga pengajar, dua kampus, dan total aset sekitar 25 juta dollar. Itu bisa dilihat di http://imanacademy.org,” katanya.
“Orang-orang yang berjiwa perantau itu harus siap bekerja keras, tabah, dan tetap menjaga keislaman kita. Percayalah, orang-orang Amerika akan menghargai pilihan iman kita. Kami sudah tinggal empat tahun di Washington DC. Sebelumnya kami tinggal 21 tahun di Houston,” sambungnya. Irwan pun berpesan kepada anak-anak Indonesia, terutama anak-anak Sulawesi Selatan, khususnya Pangkep. “Rajin belajar dan jadilah yang terbaik di bidang anda. Itu adalah kunci dalam bersaing. Rajinlah beribadah dan berdoa kepada Allah SWT,”tutupnya.(*)