Pemkot Parepare Kolaborasi Bulog Kendalikan Stok Migor

  • Bagikan

PAREPARE, PARE POS-- Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare berkolaborasi dengan Bulog mengendalikan stok dan harga bahan pokok (Bapok). Itu tentunya disikapi serius. Terlebih di saat bulan suci Ramadan yang sudah di depan mata.

Pasalnya, kebutuhan masyarakat akan bahan pokok akan lebih tinggi. Meski begitu, jelang ramadan harga sejumlah komoditis di Kota Parepare terkendali, dan stabil. Termasuk minyak goreng dan beras.

Apalagi saat ini, Perum Bulog Parepare telah mendatangkan minyak goreng merk Minyakita sebanyak 20.000 liter pada Kamis, 2 Maret 2023, lalu. Dan sudah berada di Gudang Bulog.

Datangnya tambahan pasokan Minyakita menjadi salah satu solusi Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare dan Bulog mengatasi kelangkaan pasokan minyak goreng jelang ramadan hingga Idul Fitri 2023.

Pimpinan Cabang Perum Bulog Kota Parepare, Meizarani mengatakan, stok minyak goreng merk Minyakita di Parepare saat ini terbilang cukup.

Karena, pada Kamis, 2 Maret 2023, ada 20.000 liter Minyakita sudah berada di Gudang Bulog.

"Untuk stok Minyakita menjelang ramadan hingga Idul Fitri 2023 sangat aman," kata Meizarni di Taman Mattirotasi saat menggelar pasar murah dalam rangka memeriahkan program Double Untung Bank Sulselbar.

Dia mengakui, masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok Minyakita. Karena, setiap Minggu pagi ada sekitar 1.000 liter Minyakita, disediakan melalui pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Perdagangan bersama Bulog.

"Melalui pasar murah ini, kita menjual langsung kepada masyarakat sesuai dengan harga jual eceran tertinggi maksimal Rp14 ribu,” jelasnya.

Tak hanya itu, kata dia, untuk bahan komoditas lainnya, dipastikan aman saat ramadan, khususnya beras. Apalagi, saat ini telah memasuki musim panen, dan beras akan melimpah. "Kita juga pastikan beras aman di bulan ramadan,"jelasnya.

Senada disampaikan Kepala Disdag Kota Parepare, Prastyo Catur. Ia menegaskan, beberapa hari lagi umat muslim akan menjalankan ibadah puasa, tentunya selama ramadan pihaknya dan Bulog memastikan ketersedian bahan pokok agar tetap terkendali dan aman. "Kami terus berkoordinasi Bulog untuk memastikan kestabilan bahan pokok," katanya.

Ia menjelaskan, Disdag dan Bulog terus bekerja sama untuk menstabilkan bahan pokok. Salah satunya, setiap Minggu pagi, di Car Free Day dengan menyediakan komoditas dengan harga standar.

Ia mentebutkan, kegiatan tersebut menjadi rutinitas tiap pekan. Hal itu melalui pasar murah agar masyarakat Parepare dapat membeli item yang lebih murah dibanding harga di pasaran.

"Ini kita jadikan rutinitas. Kami jamin masyarakat akan mendapatkan barang murah dibanding harga di pasaran," katanya.

Ia menambahkan, ini dilakukan untuk menekan inflasi di awal tahun, dan memacu daya beli masyarakat Parepare untuk mendapat barang kebutuhan pokok yang murah.

"Komoditas yang dijual merupakan kebutuhan strategis yang harus dijaga ketersediaannya maupun harganya. Olehnya itu, ketersediaan barang dan harga, harus dikendalikan dan kita pantau setiap hari maupun setiap Minggu dilakukan pemantauan," bebernya.

Ia mengungkapkan, ada berbagai SKPD yang berkolaborasi. Di antaranya, Disdag, Bagian Perekonomian, Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Pertanian Kelautan Perikanan (DPKP). Termasuk Perum Bulog Parepare.

"Insya Allah ke depan, kita cari mitra lain untuk bergabung, supaya ini lebih ramai lagi. Kita jadikan ini untuk mengendalikan inflasi dan menjamin kebutuhan masyarakat hari ini maupun ke depannya," jelasnya.

Ia menambahkan, pada ramadan jenis sembako yang banyak diminati oleh konsumen adalah, sirup, telur, minyak serta beras menempati posisi teratas peminat, disusul dengan terigu dan bahan pembuat kue lainnya. "Harapannya kedepan harga tetap stabil serta pasokan barang dapat tetap terjaga," tandasnya. (has)

Editor: PARE POS
  • Bagikan