MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Kebijakan penanganan bencana atau disebut Hospital Disaster Plan (HDP) menjadi salah satu prasyarat bagi rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi.
Seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene juga memiliki HDP, dan sering melaksanakan simulasi bencana dan latihan, agar seluruh personel lebih memahami yang akan dilakukan jika terjadi bencana dalam menjalankan tugasnya.
"Simulasi HDP kembali digelar untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personel dalam bertindak saat terjadi bencana, bagaimana seorang paramedis menangani dan memprioritaskan pasien," ujar dr Nurlinah Direktur RSUD Majene, kemarin.
Ia mengungkapkan, simulasi HDP di RSUD Majene melibatkan puluhan pegawai, mulai Satpam, cleaning service, manajemen, dan direktur.
"Kita berlatih berbagi peran dalam beberapa penanganan tindakan yang harus dilakukan kepada pasien saat terjadi bencana," urainya.
Dijelaskan, pihak RSUD Majene bertindak dengan draft yang dilengkapi standar dan operasional prosedur (SOP) yang sudah dimiliki.
"Saat serine dibunyikan seluruh pasien dan pengunjung rumah sakit berlarian keluar gedung untuk menyelematkan diri, sementara pasien dalam perawatan diselamatkan para petugas RSUD Majene," terangnya.
Dikatakan, rumah sakit mempunyai peranan penting dalam menghadapi bencana, sehingga perlu pelatihan HDP, terutama potensi bencana gempa dan kebakaran yang berpotensi sering terjadi di Majene.
"Jadi kita bentuk tim siaga bencana sebagai persiapan dan antisipasi jika bencana terjadi, seperti kesiapsiagaan penanganan pasien dan logistik," ujarnya. (edy)