PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Salah satu proyek berbasis masyarakat yakni program rumah impian di Jalan Lambo, Kelurahan Cappa Galung Kota Parepare menuai sorotan. Pasalnya, sampai saat ini tak sesuai harapan penerima.
Proyek tersebut berefek ke penerima manfaat karena rumah mereka dibongkar, dan selanjutnya menyewa rumah sambil menunggu proyek rumah impian rampung. Hal itu diungkapkan salah satu keluarga penerima program, Nasrullah yang ditemui di Warkop 588. “ Permasalahnnya ada beban sewa rumah yang menerpa penerima manfaat,” kata Nasrullah, Sabtu 8 April 2023.
Tak sampai disitu, pria yang akrab disapa WCR ini pun menilai fungsi kontrol wakil rakyat di DPRD tak berfungsi maksimal. Terkhusus yang membidangi yakni Komisi lll DPRD Parepare.
“Proyek rumah impian tersebut menyebrang tahun anggaran, dan tak kunjung selesai. Dan otomatis proyek tersebut kena denda berjalan sampai program rumah impian rampung. Artinya program sudah berjalan hingga bulan ke empat. Jangan sampai proyek rumah impian ini anggarannya habis hanya untuk bayar denda saja,” ujar WCR yang akan maju di Pileg 2024 melalui PKS di dapil II Bacukiki Barat.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Ibrahim Suanda mengaku akan mengecek progres kelanjutan proyek tersebut. Ia bilang pihak DPRD sudah melakukan hearing dengan pihak terkait membahas proyek tersebut. “Terakhir kami hearing dijanji akan diselesaikan, tapi kami belum mengetahui persis perkembangan proyek tersebut,” katanya.
Ditanya terkait habisnya anggaran proyek tersebut, Ibrahim justru kaget. “Kenapa bisa kehabisan anggaran, nanti hari Senin di kroscek,” kata politisi PAN tersebut.
Ibrahim sempat menyinggung denda yang harus dibayar pada proyek tersebut karena melewati masa kerja.
Seperti diketahui, proyek rumah impian yang dilaksanakan pemerintah kota melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Parepare itu dianggarkan pada TA 2022.
Nilai anggaran proyek rumah impian untuk 50 unit rumah, anggarannya Rp 75 juta perunit atau sebesar Rp 3,7 miliar lebih. Data yang diperoleh sebanyak 50 unit yang direncanakan, baru sekitar 20 unit terselesaikan hingga saat ini. Bahkan ada pekerjaan masih 40 persen proses pengerjaannya.(*)