MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene diwakili Bupati Majene Andi Achmad Syukri bersama Wakil Bupati Majene Arismunandar bertemu dengan pihak yayasan sehat pesisir kita atau pihak RSU Terapung Jakarta, di ruang kerja Bupati Majene, Senin, 3 April 2023.
Selain Bupati Majene Andi Achmad Syukri dan Wakil Bupati Majene Arismunandar, hadir pula kepala dinas Kesehatan Kabupaten Majene dr Rakhmat Malik, Sekretaris Dinas kesehatan Majene Makrun, SKM, M.kes, Direktur RSUD Majene dr Nurlinah, Direktur RSU Pratama Majene dr Musadri Amir, SpPD serta pihak terkait lainnya.
Dalam pertemuan itu ketua yayasan sehat pesisir kita atau pihak RSU Terapung dr Tengku memaparkan berbagai hal tahapan operasional RSU Terapung tersebut. Ia mengatakan pembuatan kapal untuk RSU Terapung tersebut sementara tahap pembuatan dan perampungan di Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda.
Dikatakan rencana pengoperasian pada Juni 2023 mendatang yang akan ditempatkan di wilayah Deking, Kecamatan Malunda.
"Untuk pelayanan kesehatan kepada pasien dilakukan secara gratis karena ini membawa misi kesehatan dan kemanusiaan," sebutnya.
Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengatakan pihak Pemda tetap akan menerima kehadiran RSU Terapung tersebut di Kabupaten Majene. Namun, tentunya harus memperhatikan segala regulasi yang ada.
Sementara Wakil Bupati Majene Arimunandar mengapresiasi atas rencana kehadiran RSU Terapung ini. Selanjutnya Wakil Bupati Majene mempersilakan pihak Dinkes dan RSUD untuk memberikan saran dan masukan kepada pihak RSUD Terapung tersebut.
Giliran Kadis Kesehatan Majene dr Rakhmat Malik langsung menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran RSU Terapung ini. Kadis Rakhmat Malik menambahkan kehadiran RSU Terapung tersebut merupakan satu bentuk inovasi bagi masyarakat Kabupaten Majene.
"Pada intinya pihak Dinkes Kabupaten Majene tetap mensupport atas kehadiran RSU Terapung ini di Kabupaten Majene," kata dr Rakmat Malik.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Makrun SKM, M.Kes lebih mempertanyakan dan mencari tahu ketersediaan akses atau jalan keluar masuk pasien. Termasuk juga bagi masyarakat yang belum memiliki kartu BPJS apakah nantinya juga bisa langsung berobat atau tidak di RSU Terapung tersebut.
Direktur RSUD Majene dr Nurlinah juga menanyakan ketersediaan para dokter ahli dan SDM yang ada pada RSU Terapung tersebut. Selain itu turut serta ditanyakan apakah ada pembatasan kasus yang boleh berobat di RSU Terapung itu. Dari semua pertanyaan saran dan masukan tetap dijawab dan ditanggapi pihak RSU Terapung dengan baik dan memberikan solusi.
"Adapun pertemuan ini mengenai strategi pengembangan faskes terapung guna daerah terpencil dan kepulauan," ujar dr Tengku itu. (edy)