PANGKEP, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Tim Bank Indonesia (BI) melakukan kunjungan kerja di kantor pusat PT Semen Tonasa, Selasa, 23 Mei 2023.
Rombongan tim Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan itu, diterima Plt Direktur Utama, Anis, Pgs GM Keuangan Syarifuddin, Pgs GM Komunikasi dan Hukum Ardiansyah, serta jajaran Band 2 dan Band 3 dari unit kerja terkait PT Semen Tonasa.
Plt Direktur Utama, Anis menyampaikan beberapa isu yang menjadi tantangan PT Semen Tonasa selama beberapa tahun terakhir.
Secara umum ada 4 hal yang menjadi tantangan Semen Tonasa. Selain masalah oversupply semen dan belum jalannya moratorium pabrik semen.
"Kami juga harus menghadapi tingginya harga batu bara, masalah energi dan lingkungan serta terkait dengan harga BBM yang cukup tinggi," ucapnya.
Lebih lanjut, Anis menyampaikan pihaknya tetap melakukan berbagai terobosan bisnis untuk menghadapi tantangan tersebut.
"Untuk menghadapi kondisi oversupply semen dan tetap mengoptimalkan operasional pabrik, kami menjajaki pasar ekspor. Tahun ini, kami berencana mengekspor 1,6 juta ton Klinker atau naik 400 ribu ton dari capaian tahun lalu," bebernya.
Sedangkan di bidang energi, pihaknya terus meningkatkan pengguna alternative fuel dan biomass dari limbah pertanian seperti sekam padi dan cangkang sawit.
"Selain itu, kami juga tengah menjalankan proyek bersama Pemkab Pangkep yaitu proyek Refuse Derived Fuel atau RDF yang akan mengubah sampah menjadi bahan bakar kami nantinya," tambahnya.
Hal ini, lanjut dia, diharapkan dapat meningkatkan subtitusi energi alternatif dari saat ini yang di angka 10% menjadi di atas 25% di tahun-tahun mendatang.
"Ini sekaligus memberi impact positif pada lingkungan karena dapat mengurangi dampak emisi batu bara," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur/Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, M. Firdauz Muttaqin mengatakan, tujuan kunker tersebut untuk memperoleh informasi mengenai kondisi dunia usaha sebagai salah satu informasi yang diperlukan untuk perumusan kebijakan.
"Alhamdulillah, kunjungan ini dapat banyak sekali insight dan informasi berharga terkait Semen Tonasa dan juga industri semen secara umum," ucap Firdauz.
Ia juga mengapresiasi berbagai langkah strategis yang dilakukan Semen Tonasa, yang tidak hanya fokus pada produksi semata. Namun juga tetap memperhatikan aspek lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan.
"Penggunaan sekam padi sebagai energi alternatif ini sangat baik. Karena selain dapat mengurangi dampak lingkungan pasca panen, juga dapat menjadi penghasilan tambahan bagi petani dan juga pihak ekspeditur sehingga terjadi ekonomi sirkular di sini," katanya.
Termasuk kata dia, jika RDF ini jalan, maka tentu bisa menjadi solusi atas permasalahan sampah di beberapa kabupaten di sekitar Pangkep.
"Kami sangat mendukung hal ini. Semoga dari sini, ada hal-hal lain yang bisa kita kolaborasikan bersama," jelasnya.
Sekadar diketahui, tim Bank Indonesia juga berkesempatan melakukan plant visit ke dalam Pabrik Semen Tonasa, dengan didampingi oleh SM K3 dan Lingkungan, Suryadi Passambangi serta SM Penunjang Produksi Hardiman, untuk melihat langsung berbagai teknologi terbaru dalam industri semen, serta penggunaan energi terbarukan seperti PLTS dan biomass. (min)