BARRU, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Dinas Kesehatan dan RSUD Lapatarai diberikan lima rekomendasi oleh DPRD Barru sebagai Catatan Strategis dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban( LKPJ) Bupati 2022.
Satu dari lima rekomendasi itu merupakan permintaan spesial dari dewan agar keterbatasan pengadaan obat menjadi perhatian dari Dinkes dan RSUD.
Dalam rekomendasi itu, dewan secara khusus meminta Dinas Kesehatan agar memastikan ketersediaan obat di RSUD Lapatarai dan Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat lainnya.
Pelayanan pasien di RSUD Lapatarai Kabupaten Barru juga tak luput dari sorotan pihak DPRD dalam LKPJ Bupati. Terutama dalam penanganan pasien di Unit Gawat Darurat( UGD). Dewan merekomendasi agar diunit tersebut lebih ditingkatkan pelayanannya.
Rekomendasi dewan terungkap saat pihak Perwakilan DPRD membacakan sejumlah rekomendasi yang menjadi catatan strategis untuk LKPJ Bupati.
Dalam rekomendasi dewan terhadap pelayanan kesehatan. Dewan memberikan catatan strategis kepada Dinas Kesehatan dan RSUD. Sedikitnya ada lima rekomendasi yang ditujukan kepada Dinkes dan RSUD.
Rekomendasi ini dibacakan Perwakilan Anggota DPRD Barru, Sri Wulandari dalam rapat paripurna LKPJ Bupati 2022 pekan lalu di ruang rapat paripurna DPRD.
"Peningkatan pelayanan di UGD sangat urgen diberikan perhatian oleh pihak RSUD. Hal ini seiring dengan banyaknya keluhan warga terhadap pelayanan di UGD Rumah Sakit tersebut. Terutama saat perpindahan pasien dari IGD Puskesmas ke UGD RSUD. Pasien yang datang dalam kondisi darurat sebaiknya tidak dipersoalkan dokumen surat rujukan dari pasien,"jelas legislator PKB ini.
Selain itu dewan juga merekomendasi penataan area parkir terhadap kendaraan petugas medis, pengunjung dan pembesuk. Untuk perparkiran dewan meminta pihak manajemen RSUD berkoordinasi dengan Dinas perhubungan dan pihak terkait.
Catatan strategis lainnya yang disampaikan para wakil rakyat yakni masih adanya sekitar 80 orang tenaga sukarela yang belum menerima honor secara rutin supaya diberikan perhatian. Terutama jika ada tambahan pendapatan.
Terpisah Direktur RSUD Barru drg Ulfah yang dikonfirmasi
Rabu, 4 Mei mengatakan, ketersediaan obat di rumah sakit sudah diantisipasi dan tidak terjadi kekurangan obat. Meski demikian kata dia, masih terjadi kekurangan 1-2 macam obat hanya karena tidak ada sama distributor.
"Dalam rekomendasi dewan tidak disebutkan kekurangan obat jenis apa. Namun demikian kita tetap antisipasi dengan melakukan pengecekan ke dokter dengan memperhatikan daftar-daftar obat yang akan dibeli,"jelasnya. (mad)