MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin canggih, kemudahan akses informasi ikut serta membawa perubahan terhadap kebudayaan daerah.
Dengan begitu, budaya-budaya warisan leluhur mulai terkikis dengan zaman, sehingga sudah jarang ditemukan budaya warisan leluhur yang masih terjaga dengan baik untuk generasi penerusnya.
"Generasi muda harus mempunyai rasa cinta dan upaya untuk melestarikan kebudayaan kita, seperti Pa'macca atau Pakkottau (Pencak Silat) yang saat ini digelar di Museum Mandar Majene," ungkap Rustam Rauf Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene, kemarin.
Kegiatan pencak silat dengan tema Belajar Bersama di Museum Mandar Majene melibatkan sejumlah perguruan pencak silat di Kabupaten Majene, dihadiri Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan Disbudpar Majene Muhammad Syamsu Nur dan lainnya.
"Kegiatan ini adalah Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui DAK non fisik BOP-MTB 2023 bekerja sama Disbudpar Majene," terang Rustam Rauf.
Ia mengajak, kepada para generasi muda harus punya rasa cinta untuk melestarikan budaya di daerah ini.
"Marilah kita sama-sama menjaga kebudayaan di daerah kita ini, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kita terhadap leluhur," pintanya. (edy)