- Netralitas Personel Harga Mati
PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Guna mencegah pelanggaran pemilu 2024, Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel gencar melakukan mapping kerawanan.
Berdasarkan pengalaman di 2019-2020 lalu, kerawanan pemilu terjadi di setiap daerah, khususnya di Kabupaten Barru, Kota Parepare, hingga Kabupaten Tanah Toraja.
Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Ramli mengatakan, antisipasi kerawanan pemilu ini dilakukan bukan hanya di Parepare, tetapi tersebar di masing-masing wilayah kerjanya. Seperti, Kabupaten Barru, Kota Parepare sampai Tana Toraja.
"Kesiapan kita itu bukan hanya di Parepare, kalau Brimob kami mulai dari Barru sampai ke Tana Toraja. Bahkan, kita sudah mengadakan persiapan istilahnya mapping kerawanan. Jadi tiap kabupaten/kota, (daerah kerjanya, red) kita sudah mapping kerawanan berdasarkan dengan pengalaman 2019-2022 lalu," kata Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Ramli usai menghadiri sosialisasi pengawasan netralitas ASN, TNI dan Polri, di Hotel Bukit Kenari, Jumat, 19 Mei 2023.
Dia menjelaskan, dengan melihat pengalaman 2019-2020 lalu, hampir setiap daerah di wilayah kerjanya ada gejolak dan unjuk rasa terjadi.
"Tiap-tiap daerah seperti Kabupaten Barru, Kota Parepare sampai Kabupaten Toraja di 2019-2020 ada gejolak. Ada juga unjuk rasa ke KPU pada saat itu. Termasuk di Bawaslu ada semacam protes dan itu terjadi lima tahun lalu," jelasnya.
Karena itu, Kompol Ramli berharap, kerawanan pemilu yang terjadi lima tahun lalu tidak terjadi di pemilu 2024, mendatang.
Apalagi kata dia, personel Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel gencar melakukan mapping kerawanan.
"Kalau persiapan kami, menyiapkan satu batalion untuk diturunkan. Satu batalion itu, terdiri, kurang lebih empat kompi ditambah dengan kompi markas ataupun staf yang ada," ucapnya.
Dia mengakui, untuk saat ini semua masih terkendali, dan belum ada yang menonjol. Karena, Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel bersama Polres Parepare dan Kodim 1405/Parepare setiap malam gencar melakukan patroli.
"Secara umum masih terkendali semua, belum ada yang menonjol, karena memang kita setiap malam bersama Polres dan rekan-rekan TNI selalu bersinergi untuk patroli bersama untuk melihat situasi, sehingga jangan sampai permasalahan itu sudah naik baru kita laksanakan sesuatu," harapannya.
"Tetapi kita harus ada pencegahan dari awal, ada namanya preventif di pangkal dulu, baru kita cegah kalaupun masih terjadi berarti represif yang kita mainkan. Kita berharap jangan ada represif," sambungnya.
Tak hanya itu, terkait netralitas personel Brimob, kata Kompol Ramil, adalah harga mati netralnya dan itu sudah ditekankan dari awal.
"Netralitas ASN khususnya Brimob kita tekankan, bahwa kita itu harga mati netralnya. Tidak ada satupun personel kita yang mencoba-coba untuk bermain politik apalagi politik praktis itu sendiri. Tidak boleh," ujarnya.
Dia menambahkan, pengamanan ketertiban pelaksanaan pemilu wajib dilaksanakan Brimob.
"Kita menjaga ketertiban pelaksanaan pemilu, itu wajib kita amankan. Bahkan personel kami tida ada yang mendukung siapa, baik secara organisasi, perorangan maupun dalam kelompok itu sendiri," tandasnya. (has)