PAREPOS.FAJAR.CO.ID--Wakil presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf kalla mengkritik kebijakan pembangunan jalan tol yang masif di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kebijakan itu dinilai tidak adil. Menurut JK, pembangunan jalan biasa dan tol yang tidak merata di Indonesia.
Kritik itu disampaikan jk dalam pidato HUT ke-21 partai keadilan sejahtera di istora senayan,belum lama ini.
Jusuf Kalla bilang, banyak akses jalan gratis yang rusak tetapi pemerintah berbangga diri telah membangun ribuan kilometer jalan berbayar atau jalan tol.
Menurut JK, pembangunan jalan biasa dan tol yang tidak merata di Indonesia.
"Baru-baru ini viral kenapa jalan di Lampung-Jambi, dan juga Makassar rusak luar biasa. Namun, 170.000 kilometer jalan rusak di Indonesia, itu data BPS," ucap JK
Dia menjelaskan perbaikan jalan rusak tidak sebanding dengan proyek jalan bebas hambatan atau tol di beberapa wilayah.
Menurutnya, kondisi tersebut jelas memerlihatkan ketidakadilan, karena masyarakat mesti membayar ketika melintasi tol.
Sementara itu, jalan biasa selama ini yang digunakan masyarakat tidak mendapat perhatian lebih untuk segera diperbaiki.(*)
Berdasarkan data yang dikutip dari Pinterpolitik pembangunan Infrastruktur SBY unggul dari Jokowi. Presiden ke Tujuh ini hanya unggul di pembangunan jalan tolol
SBY membangun jalan 114.825 km, jokowi hanya bangun 19.293.
Untuk pembangunan jalan tol dari total 2.499 km,63 persen dibangun jokowi.
Pembangunan jalan nasional era Jokowi hanya 592 km
Anggaran preservasi jalan di 2023 juga diturunkan dari Rp.30 T jadi hanya Rp.22 T.