PAREPOS, PAREPARE— Ada banyak kisah tentang kaum-kaum terdahulu yang diceritakan secara menakjubkan dalam Alquran. Salah satunya kisah tentang Mukjizat Nabi Shaleh As, berupa Unta yang keluar dari jantung gunung alias tidak dilahirkan secara alami. Alquran menyebutnya sebagai Unta Ilahiyah atau Naaqatallah.
Riwayat-riwayat Islam menyebutkan, setelah puluhan tahun menyebarkan ajaran Tauhid namun hanya sedikit yang mengikutinya, Nabi Shaleh pun merasakan Lelah. Tiba saatnya dia menantang para pembesar Kaum Tsamud yang durhaka.
"Jika kalian mau, mintalah (sesuatu) dariku sehingga aku memohonkannya kepada Tuhanku dan Dia akan mengabulkan. Dan atau jika kalian mau, aku akan meminta sesuatu dari tuhan-tuhan kalian, maka jika tuhan-tuhan kalian mengabulkan permintaanku, aku akan pergi dari sisi kalian. Sebab, aku telah membuat kalian capek dan kalian pun telah membuatku capek,” sabda Nabi Shaleh.
Kaum Tsamud akhirnya menerima tantangan itu. Nabi Shaleh terlebih dahulu mendatangi berhala-berhala dan bertanya sesuatu dari mereka. Tentu saja, berhala ini tidak bisa menjawab satu pun pertanyaan Nabi Shaleh.
Namun para pembesar Kaum Tsamud tak punya malu. Sebanyak 70 orang dari mereka kemudian membawa Nabi Shaleh As pergi ke sebuah gunung. Kemudian mereka menantang dari Nabi Shaleh As jika memang Allah Swt itu ada, maka datangkan lah sekarang juga seekor unta betina. Tak hanya itu, unta betina itu harus berambut merah lebat, hamil 10 bulan dan dia keluar dari dalam gunung.
Nabi Shaleh bersabda: "Permintaan kalian ini, meskipun sulit aku lakukan, tetapi sangatlah mudah bagi Tuhanku".
Kemudian Shaleh As menyampaikan permohonannya kepada Allah Swt. Saat itu juga, gunung di hadapan mereka terbelah dengan suara keras, lalu keluarlah seekor unta dengan ciri-ciri yang diminta oleh para pembesar Kaum Tsamud. Belum puas atas mukjizat itu, mereka meminta lagi agar unta itu melahirkan anaknya. Lalu unta itu pun melahirkan.
Akhirnya, beberapa orang dari 70 orang tersebut menyatakan beriman. Sebagian menganggap kejadian itu hanya sihir,
Setelah peristiwa itu, Unta Ilahiyah ini di bawa ke tengah-tengah masyarakat. Banyak pengikut Nabi Shaleh yang semakin kuat imannya dengan keberadaan Unta ini. Nabi Shaleh dan orang-orang yang beriman juga memanfaatkan susu unta tersebut.
Berdasarakan ayat-ayat Alquran, keberadaan Unta ini menjadi ujian bagi kaum Tsamud. Mereka memiliki dua tanggung jawab terhadap unta tersebut. Nabi Shaleh bersabda: “Unta ini adalah mukjizatku. Air sungai menjadi rezekinya dan rezeki kalian. Oleh karenanya, maka janganlah kalian mengganggunya, sebab azab akan meliputi rezeki besar kalian.”
Nabi Shaleh AS berkali-kali mengingatkan Kaum Tsamud agar tidak mengganggu Unta tersebut. Jika peringatannya dihiraukan, maka Tuhan akan mengazab mereka. Jika menciptakan Unta dari jantung gunung mudah, maka tidak sulit bagi Allah untuk menjatuhkan petaka atas mereka.
Pada kesempatan lain beliau bersabda, “Unta Allah ini menjadi tanda (kebesaran-Nya) untuk kalian. Oleh karenanya maka biarkan unta itu mencari makanannya di atas bumi dan janganlah kalian mengganggunya sebab (jika kalian mengganggunya) azab pedih akan mengenai kalian.”
Sayangnya, peringatan Nabi Shaleh As justru diolok-olok oleh kaum pendurhaka. Sekalipun telah diperlihatkan mukjizat penciptaan Unta, mereka menantang Nabi Shaleh agar mewujudkan ancamannya.
"Hai Shaleh, buktikanlah ancaman kamu kepada kami jika benar engkau salah seorang rasul ".
Alquran menceritakan kekejian salah seorang Kaum Tsamud yang mendatangi Unta itu lalu menyembelihnya. Salah satu ayat Alquran menisbatkan pembunuhan unta kepada satu orang: "Maka mereka memanggil kawannya, lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya".
Berdasarkan kisah dari Imam Ali bin Abi Thalib, satu orang yang memotong tangan dan kaki unta betina itu. Lalu azab Tuhan pun langsung menimpa Kaum Tsamud dan membinasakannya.
Alquran pun berkali-kali mengingatkan perbuatan Kaum Tsamud agar menjadi hikmah bagi kaum setelahnya. (*)