ENREKANG, APREPOS.CO.ID - Pemda Enrekang di bawah kepemimpinan Bupati Muslimin Bando dan Wakil Bupati Asman, menargetkan daerahnya ‘zero new stunting’. Atau tidak ada lagi bayi yang lahir menderita stunting.
Hal ini ditegaskan keduanya, disela kegiatan Rembuk Stunting dan Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting, di Alun-alun Lapangan Abubakar Lambogo, Senin 22 Mei 2023.
Untuk memenuhi target itu, Pemda Enrekang lewat BKKBN dalam kegiatan ini melakukan rapat koordinasi TPPS, meluncurkan program Masiga serta dirangkai Penyerahan Bantuan Makanan Tambahan dari TP-PKK untuk keluarga beresiko stunting.
Kepala BKKBN Darmiaty Siampa mengatakan salah satu tujuan rakor ini untuk menyampaikan progres kinerja, hasil analisis serta meningkatkan komitmen publik dalam penanganan stunting.
Bupati MB saat meluncurkan Masiga, mengatakan Masiga akronim dari Mari mempercepat penurunan Stunting melalui pendekatan keluarga.
Diantaranya lewat program celengan bapak asuh, Makanan tambahan lokal, Pembentukan rumah gizi, Pekarangan pangan lestari, Bapak bunda asuh Stunting dan Sekolah keluarga, kelas ibu hamil dan menyusui, balita dan remaja.
“Pendekatan keluarga harus dipakai karena kita ingin Enrekang Zero New Stunting. Kalau kita hanya menangani bayi yang stunting tapi tidak menangani keluarga, kedepan akan lahir lagi bayi stunting baru. Ini perlu pencegahan. Sambil kita tuntaskan yg sudah terdeteksi,” urai Muslimin Bando.
Wabup Asman yang juga Ketua TPPS menyebut Masiga diharap mempercepat penurunan stunting Enrekang. “Masiga seperti namanya. Ini hanya bisa dilakukan dgn kolaborasi lintas sektor,” tegas Asman.
Pada kegiatan ini, dr Junaedy M Dahlan selaku anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) hadir memberi pemaparan program Pemprov di bidang kesehatan. Menurutnya, Enrekang adalah daerah dengan progres terbaik dalam penanganan Stunting.
Diakhir acara, MB dan Asman menyerahkan paket bantuan makanan tambahan bagi keluarga beresiko stunting. Kemudian melepas balon tanda diluncurkannya program Masiga. (*)