JAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Bagi ibu hamil (bumil), tak perlu takut apabila sedang libido dan ingin bercinta dengan sang suami. Sebab, bumil bisa saja bercinta dalam keadaan aman.
Posisi seks misionaris kerap tidak disarankan. Padahal dengan beberapa tips, posisi seks misionaris bukan hal yang mustahil dilakukan bagi bumil.
Posisi seks misionaris menuntut suami berada di atas istri. Seperti dilansir dari Times of India, saat libido sedang tinggi, anda bisa sedikit memodifikasinya dengan menyelipkan bantal di bawah pinggul.
Namun kebanyakan pasangan tidak memasukkan posisi seks misionaris dalam posisi seks rutin selama hamil sebab bisa menekan perut.
Akan tetapi posisi ini masih memungkinkan dilakukan dengan beberapa cara berikut.
1. Posisi seks misionaris selama trimester pertama
Masuk periode trimester pertama, posisi seks misionaris terbilang aman. Ahli kandungan Monica Grover menuturkan posisi seks ini bisa saja dilakukan selama ibu masih nyaman berbaring terlentang dan menahan tekanan apapun di atas perut dari pasangan.
Ibu hamil tidak perlu khawatir sebab secara anatomi, rahim aman. Betsy Greenleaf, dokter pengobatan osteopathic dan rekanan dari American Congress of Obstetricians and Gynecologist, berkata banyak faktor yang melindungi bayi dari cedera.
"Embrio dilapisi oleh cairan ketuban di sekitarnya, yang menahan bayi dan bertindak sebagai peredam kejut," kata Greenleaf seperti dilansir dari Romper.
"Rahim atau kandungan masih berada dalam rongga panggul. Tulang publik melindungi rahim, jadi setiap tekanan pada perut ibu dari posisi seks ini akan ditutupi oleh jaringan lemak area pubis dan tulang kemaluan yang bertindak sebagai pagar pengaman," ujarnya.
2. Posisi seks misionaris selama trimester kedua
Posisi seks misionaris masih memungkinkan dilakukan di trimester kedua. Namun memang terasa lebih tidak nyaman dibanding saat trimester pertama.
Greenleaf berkata pada minggu ke 20, bagian atas rahim telah mencapai pusar ibu. Rasa tidak nyaman bisa timbul tergantung seberapa banyak pasangan bersandar pada perut.
Di periode ini rahim memang tidak lagi dilindungi tulang panggul. Namun janin masih terlindungi kantung otot dan cairan ketuban.
Selama Anda masih nyaman, tak masalah melakukan posisi seks misionaris. Hanya saja penetrasinya tak akan sedalam sebelumnya. Untuk penetrasi lebih dalam, posisi seks lain yang disarankan antara lain doggy style atau spooning.
3. Posisi seks misionaris selama trimester ketiga
Grover meyakinkan bahwa di periode trimester ketiga, posisi seks misionaris tetap aman dilakukan. Namun dengan catatan, perlu ada modifikasi sehingga perut ibu tidak mendapat tekanan.
Jika ibu di bawah, akan banyak tekanan pada vena cava. Vena cava merupakan vena utama yang membawa darah kembali ke jantung.
"Tekanan dan penurunan aliran darah ini dapat mengakibatkan ibu pingsan yang selanjutnya mempengaruhi aliran darah. Jika aliran darah ibu terpengaruh, begitu juga aliran darah ke rahim dan bayi, dan ini bisa berbahaya," jelas Greenleaf.
Seperti dilansir dari Thrilist, ada variasi posisi seks misionaris seperti standing missionary. Ibu memerlukan sandaran seperti tembok untuk menjaga keseimbangan. (*)