oleh: Rica Monica / Mahasiswi Prodi Jurnalistik IAIN Parepare
PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Semiotika politik menjadi topik yang semakin relevan saat ini apalagi menjelang pemilu 2024, di mana budaya dan kekuasaan saling berhubungan secara kompleks. Konsep ini mempelajari pentingnya memahami simbol-simbol dan tanda-tanda politik yang digunakan untuk mempengaruhi opini publik dan memperkuat posisi kekuatan dalam konteks budaya yang beragam.
Hal ini melibatkan tentang analisis tanda-tanda politik yang muncul dalam berbagai bentuk komunikasi, termasuk media massa, iklan, politik simbol-simbol, jargon politik dan tindakan simbolis lainnya. Pendekatan ini membantu kita memahami bagaimana kekuatan dan politik bekerja yang dipenuhi dengan media visual dan komunikasi yang kompleks.
Saat ini informasi dapat dengan mudah disebarkan melalui berbagai media platform, semiotika politik menjadi kunci dalam memahami bagaimana pesan politik dikonstruksi, diterima, dan diwujudkan oleh masyarakat. Melalui analisis semiotik, kita dapat melihat bagaimana simbol-simbol politik yang digunakan oleh para pemimpin, partai politik, dan kelompok kepentingan lainnya dapat mempengaruhi persepsi dan opini publik.
Misalnya, dalam kampanye politik, penggunaan seperti warna, logo, slogan, dan bahasa visual dapat memainkan peran penting dalam membangun identitas dan citra politik. Hal ini membantu kita memahami bagaimana simbol-simbol ini berinteraksi dengan budaya dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi persepsi dan dukungan publik.
Namun, semiotika politik juga mengungkapkan aspek kekuasaan dalam penggunaan simbol-simbol politik. Penggunaan yang cerdas dapat membantu memperkuat posisi kekuatan dan menghasilkan legitimasi politik yang lebih besar. Di sisi lain, pengolahan simbol-simbol politik juga dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik, menciptakan ilusi atau memperkuat dominasi kekuasaan.
Pada era multimodal yang kaya dengan media dan komunikasi visual, semiotika politik menawarkan wawasan yang berharga dalam memahami dinamika kekuasaan dan budaya dalam konteks politik. Dengan memahami cara simbol-simbol politik yang digunakan dan dipersepsikan, kita dapat menjadi informasi konsumen yang lebih kritis dan memahami peran budaya dan kekuasaan dalam politik kontemporer.
Sebagai masyarakat yang semakin terhubung dalam era digital, pemahaman tentang semiotika politik adalah keterampilan yang berharga. Dengan pengetahuan ini, kita dapat membaca di antara garis-garis politik yang rumit dan memahami bagaimana pesan politik dipengaruhi oleh budaya dan kekuasaan. (*)