Tak Lama Lagi, Ini Tantangan Kreator Konten yang Pasti Muncul

  • Bagikan

PAREPARE, PARE POS ONLINE-- Industri kreatif konten media sosial begitu banyak dilirik oleh masyarakat. Hanya berbekal ide dan perangkat IT, masuk di industri ini terasa mudah mendapatkan uang. Tak heran jika saat ini banyak kreator konten yang bermunculan dan mencari peruntungan di jagat maya.

Namun pesatnya perkembangan teknologi saat ini membuat pola kebutuhan konsumen konten juga ikut berubah. Hal ini pun diyakini akan menjadi tantangan serius bagi para pelaku industri ini.

"Kalau beberapa tahun lalu saya bilang, kalian akan sangat dibutuhkan. Iya. Itu benar. Sekarang kita lihat kan orang-orang pada masuk di content creator. Tapi nanti, dalam waktu yang tidak lama lagi, jika sekadar concent creator bakal tidak dibutuhkan lagi," kata Achmad Sugiarto, CSO Kalla Group dalam Webinar Hari Pendidikan Nasional dengan tema 'Build Your New Career in UX Designer’, Rabu malam, 3 Mei 2023.

Anto, sapaan akrabnya, mengakui kreator konten masih tetap dibutuhkan oleh dunia industri. Tetapi ke depan, industri hanya akan menggunakan kreator konten yang paham bisnis. Sementara kreator konten yang bermunculan dewasa ini kebanyakan mengikuti tren viral.Untuk itu, mantan Direksi Telkom Grup ini mengingatkan para kreator konten agar memperkaya ilmu bisnisnya. Atau setidaknya, dalam sebuah industri ada yang ahli dalam strategi bisnis.

CEO Skena and Content Creator, Iksan Bangsawan juga berpendapat serupa. Jika hanya membuat konten, para seniman audio visual memang tidak ada masalah. Namun memahami kebutuhan kostumer itu yang sangat sulit.

Pria yang sudah 15 tahun menggeluti bisnis kreator konten ini pun memberikan tips bagi yang ingin terjun ke industri ini. Dia menceritakan, awalnya, dia hanya sendiri membangun bisnis kreator kontennya.

"Jadi untuk memulai home productions content, satu orang pun sebenarnya sudah bisa. Dia yang punya ide, dia yang desain dan dia juga yang pasarkan. Saya sendiri sempat lakukan beberapa lama. Tapi kalau ingin besar, minimal butuh tiga orang," katanya.

Tiga orang ini, setidaknya terdiri atas social media specialist, designer dan strategic control. Posisi paling penting adalah strategic control karena dia yang biasanya punya ide dan tahu bagaimana tren bisnis lalu memasarkan produk kontennya.

"Posisi yang terakhir ini yang mengawasi pekerjaan dua posisi lainnya. Kalau sudah ada tiga orang ini, sudah bisa jalan. Asal disiplin dan kerja keras," kuncinya.

Webinar ini turut menghadirkan Bangris Pasaribu, Founder UX Speciality. Dia menekankan perlunya riset agar konten yang dihasilkan bermutu dan bernilai ekonomi. Pemegang Sertifikat UX Master International ini menjelaskan konten yang diterima oleh masyarakat adalah yang bisa diserapi oleh sensor manusia.

"Semakin banyak panca indra yang menerimanya, semakin besar konten itu diterima oleh konsumen," katanya.

Dia mencontohkan, salah satu puterinya kini menjalankan proyek visualisasi buku-buku pelajaran. Dia yakin konten ini akan diterima konsumen karena ilmu pengetahuan yang biasanya kaku diserap dari buku, akan menjadi lebih menyenangkan dengan gaya desain visual audio.

"Tapi yang terpenting selalu riset dan uji konsumennya. Jangan asal bikin. Karena di sini waktu sangat penting," ucapnya. (aha)

  • Bagikan

Exit mobile version