PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan Kota Parepare Triwulan I 2023 menjadi ajang evaluasi program dan kegiatan pembangunan termasuk progres kinerja fisik hingga capaian realisasi keuangan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkot Parepare.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe secara resmi membuka Monev Triwulan I, Jumat malam, 5 Mei 2023. Monev dihadiri Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim, Sekda Iwan Asaad, dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare.
Plt Kepala Bappeda Parepare, Zulkarnaen Nasrun dalam laporannya menyebutkan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan dilakukan bertujuan untuk mengetahui progres pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Parepare yang dibiayai melalui APBD Kota Parepare, Tugas Pembantuan dan Dana Dekonsentrasi serta Bantuan Provinsi Sulawesi Selatan.
"Selain itu untuk menemukan permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembangunan, serta mencari solusi yang harus dilakukan untuk penyelesaian pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai target yang telah ditetapkan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Taufan Pawe mengungkapkan, berbagai kebijakan yang diambil oleh Pemkot Parepare dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 telah memberikan hasil menggembirakan berkat kerja sama yang baik antara berbagai stakeholder pembangunan daerah.
Hal ini tampak dari membaiknya berbagai indikator makro daerah tahun 2023. Secara umum Taufan Pawe memaparkan, pertumbuhan ekonomi Parepare pada 2021 sebesar 4,41%. Sedangkan tahun 2022 meningkat menjadi 5,93%.
Pertumbuhan ekonomi pada 2022 ditopang oleh sektor perdagangan besar dan eceran, sektor konstruksi, dan real estate serta belanja pembangunan pemerintah.
Walli Kota pun menyebutkan, PDRB per kapita Parepare juga mengalami peningkatan. Pada 2021 sebesar Rp51,18 juta dan pada 2022 meningkat menjadi Rp56,16 juta. Pada 2022, inflasi sebesar 6,66% meningkat ddibanding 2021 yang hanya sebesar 4,69%. Tingkat kemiskinan pada 2021 sebesar 5,40% atau 7.930 orang, namun pada 2022 meningkat menjadi 8.010 orang atau 5,41%.
Pada 2021, tingkat pengangguran mencapai 6,72% dan berhasil diturunkan pada 2022 menjadi 5,60%. Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Parepare terus mengalami peningkatan. Pada 2021 sebesar 78,21, kemudian meningkat menjadi 78,54 pada 2022.
Indeks Gini (Gini Ratio) juga berhasil diturunkan dari 0,381 pada 2021, menjadi 0,377 pada 2022. "Hal ini menunjukkan distribusi pendapatan di Kota Parepare semakin merata," kata Taufan Pawe.
Wali Kota menjelaskan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan merupakan hal sangat strategis dalam pencapaian target pembangunan daerah.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemajuan (progress report) terhadap pelaksanaan setiap kegiatan dan sub kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD, serta permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya.
"Pada Kesempatan ini, saya intruksikan seluruh Kepala SKPD untuk mengevaluasi faktor-faktor penghambat yang menyebabkan rendahnya realisasi anggaran dan segera menemukan solusi yang tepat dan mengambil langkah-langkah strategis agar serapan anggaran pembangunan dapat ditingkatkan secara signifikan. Namun dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dalam melaksanakan program kegiatan pembangunan," kata Taufan Pawe.
Wali Kota Parepare dua periode ini pun berharap, seluruh perangkat daerah dapat memperlihatkan semangat kerja yang tinggi sehingga dapat berkontribusi secara nyata dalam mewujudkan Kota Parepare sebagai kota industri tanpa cerobong asap yang berwawasan hak dasar dan pelayanan dasar menuju kota maju, mandiri, dan berkarakter. (has)