Penulis : Rosdinaman Budi (Praktisi Perbankan)
PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Kehadiran Perguruan Tinggi atau kampus baru di suatu wilayah dapat memberikan dampak yang luas terhadap suatu daerah. Salah satu dampak yang paling signifikan adalah pada perkembangan ekonomi wilayah tersebut. Hal ini sangat relevan dalam konteks ekonomi berbasis pengetahuan saat ini, di mana inovasi dan teknologi memainkan peran penting.
Pemerintah daerah mungkin melihat pendirian kampus baru sebagai obat mujarab untuk mendorong pembangunan daerah; namun, tetap memperhitungkan potensi nyata terhadap alumni, pelajar yang mau melanjutkan pendidikan ketingkat perguruan tinggi,bagaimana kampus/ universitas, dengan pemerintah daerah yang mempromosikan perpaduan serupa antara bioteknologi, nanoteknologi, dan pariwisata dengan sedikit perhatian terhadap kebutuhan dan kapasitas ekonomi lokal.
Selain itu, dampak dari institusi pendidikan tinggi terhadap pembangunan ekonomi masyarakatnya muncul dari berbagai kegiatan yang menghasilkan dampak ekonomi. Perguruan tinggi memainkan peran penting dalam lingkungan regional dengan berkontribusi pada pembangunan ekonomi di lingkungan geografis terdekatnya.
Mereka sering berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan bisnis untuk memusatkan kegiatan teknologi tinggi di kampus mereka, sehingga menciptakan peluang untuk penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, dan pengembangan kekayaan intelektual. Seperti yang disoroti dalam sumber-sumber tersebut, para pembuat kebijakan semakin mengakui universitas, institute, politeknik, ataupun setara dengan perguruan tinggi lainnya sebagai aktor ekosistem kewirausahaan yang penting yang merangsang dan mendukung kegiatan ekonomi dan sosial di daerah dan wilayah tempat mereka tinggal.
Selain itu, universitas/kampus mendorong pembangunan ekonomi melalui misi utama mereka yaitu pengajaran, penelitian, dan transfer teknologi. Peneliti Utama di universitas-universitas ini berperan penting dalam membentuk ilmu pengetahuan yang menarik pendanaan dan menyelesaikan penelitian, yang mengarah pada berbagai dampak - ekonomi, sosial
ekonomi, sosial, kesehatan, teknologi, peraturan dan sumber daya manusia - yang mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekosistem kewirausahaan. Kesimpulannya, institusi pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi di wilayahnya. Kegiatan berbasis pengetahuan mereka, seperti pengajaran dan penelitian dasar, memiliki efek positif yang substansial terhadap kemajuan ekonomi regional.
Selain itu, peran mereka sebagai pelaku ekosistem kewirausahaan semakin mendukung pembangunan ekonomi dengan mendorong inovasi dan transfer teknologi. Namun, penting untuk dicatat bahwa para pembuat kebijakan harus menghindari menetapkan ekspektasi yang tidak realistis terhadap apa yang dapat dicapai oleh universitas dalam hal pembangunan ekonomi. Selain itu, pemerintah daerah harus mempertimbangkan kebutuhan dan kapasitas ekonomi yang real dari komunitas mereka masing-masing ketika mempromosikan kegiatan teknologi tinggi.
Kota Parepare sudah banyak dihuni kampus kampus perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, ada IAIN Parepare, Universitas Muhammadiyah Parepare, STIE Amsir, dan yang baru ada Institute Teknologi B.J Habibie, kampus negeri yang sudah menerima mahasiswa baru, dan paling ter-update ada UNM - Prodi Kedokteran. Rencana pembukaan Program Studi Kedokteran Universitas Negeri Makassar (UNM) kini memasuki babak baru. Setelah disiapkan selama kurang lebih dua tahun terakhir, Prodi Kedokteran UNM.
Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie (ITBH) adalah perguruan tinggi berstatus negeri yang didirikan oleh Presiden Ketiga Republik Indonesia, Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie. Institusi tersebut didirikan sejak tahun 2015 di sebuah lahan bekas Gedung Pemuda di Kota Parepare.
Bertumbuhnya kampus kampus baru ini tidak lepas dari keberhasilan pemerintah setempat di bawah komando Bapak Walikota Parepare Bp. Dr. Taufan Pawe,.S.H,.M.H.
Dengan kata lain, keberhasilan kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan ekonomi bergantung pada upaya terkoordinasi antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah daerah, dan pembuat kebijakan yang memperhitungkan kebutuhan dan kapasitas spesifik masyarakat mereka. Hanya dengan kolaborasi dan dukungan seperti itu, perguruan tinggi dapat terus mendorong inovasi, kewirausahaan, dan pertumbuhan ekonomi setempat. (*)