Sikap Introvert Salah Satu Sebab Perilaku Bullying di Sekolah, Benarkah?

  • Bagikan

Oleh: Adhisti Adinda Putri
(Mahasiswi IAIN Parepare)

Setiap anak terlahir dengan kemampuan dan bakat yang berbeda,begitupun dengan sifat, setiap anak memiliki sifat-sifat yang berbeda yang dapat diwarisi dari orang tua dan bisa juga dari polah asuh dan cara mendidik. Anak yang mendapatkan didikan yang baik akan menjadikannya tumbuh dengan baik dan dapat berinteraksi secara baik pula dengan siapapun.

Introvert adalah sikap yang cenderung suka menyendiri dan sangat berhati-hati terhadap ucapan dan perbuatannya, menurut ahli di American Psychological Association, introvert cenderung menarik diri, pendiam, tenang, suka menyendiri, dan tidak tergesa-gesa atau berhati-hati.

Selain itu, seorang introvert juga lebih suka bekerja secara mandiri. Sayangnya, sifat atau karakter inilah yang sering kali menimbulkan berbagai masalah.Seseorang dengan karakter seperti ini cenderung tidak nyaman saat bertemu banyak orang.

Tidak sedikit sumber yang mengatakan bahwa orang yang memiliki karakter seperti ini tidak percaya diri dan memiliki ketakutan yang berlebihan, ia cenderung khawatir pada sesuatu secara berlebihan dan karena kekhawatirannya itulah yang membuat si introvert tidak percaya diri untuk berbicara atau mengeluarkan pendapatnya di depan umum.

Tapi di balik kekurangannya, introvert juga memiliki kelebihan, karena sifatnya yang sangat berhati-hati maka orang dengan karakter introvert ini bisa dikatakan memiliki daya analisi yang baik terhadap sesuatu.

Introvert dapat memperhatikan lebih detail lingkungan dan orang-orang yang berada disekitarnya dan peka terhadap perubahan yang terjadi. Namun apa benar, karakter introvert dapat menjadi sebab terjadinya bullying di sekolah.?

Karena sikap yang cenderung menutup diri dan enggan berinteraksi dengan sesama, tidak jarang orang dengan karakter introvert ini menjadi sasaran bullyan, karena dianggap kurang pergaulan dan tidak dapat menyesuaikan diri di sekolahnya atau di lingkungan barunya atau bahkan dianggap lemah karena dan tidak bisa melindungi dirinya sendiri dan tidak punya teman yang akan membelanya sewaktu-waktu dia dibully.

Padahal sebenarnya anak introvert cenderung merasa akan kehabisan energi jika berinteraksi dengan banyak orang, dan sebenarnya orang-orang dengan karakter ini bukan tidak bisa bergaul, tapi belum menemukan teman yang dapat diajak bicara atau ngobrol secara intens. Atau bahkan orang lain tidak ada yang mencoba untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap anak introvert ini.

Karena sikap ini lah yang membuat orang-orang dengan karakter introvert sering menjadi bahan bullyan. Bullying atau sering disebut dengan perundungan terjadi jika seseorang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan cepat.

Kasus bullying yang sering terjadi di Indonesia seperti: Mengkritik orang lain di depan umum, mengomentari fisik orang lain,menghakimi orang lain secara berlebihan, membandingkan, mengabaikan orang lain dengan sengaja dan yang paling parah ialah pemalakan, tentunya semua hal ini termaksud kepada perbuatan yang melanggar hak asasi manusia.

Tentunya kita tidak ingin kasus seperti ini terjadi berulang-ulang kali, karena selain melanggar hak asasi manusia, akan ada juga efek samping dari perilaku bullying seperti pada kasus kebanyakan adalah permasalahan mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Anak-anak dengan karakter introvert hendaknya dirangkul dan di beri pendekatan secara khusus, perlahan tapi pasti dan jangan tergesa-gesa dalam melakukan pendekatan dengan anak introvert,karena jangan sampai yang pada awal niatnya untuk membantunya keluar dari introvert malah membuatnya makin risih jika berinteraksi dengan banyak orang.

Karena permasalahan bullying kerap terjadi di sekolah,maka guru hendaknya memiliki kemampuan untuk mendeteksi anak-anak dengan karakter introvert, sehingga akan lebih mudah untuk melakukan pendekatan. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version