JAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Meskipun Indonesia telah mencapai eliminasi secara Nasional dengan prevalensi kurang dari 1 per 10.000 penduduk, tetapi masih terdapat 7 provinsi dan 113 kabupaten/kota yang belum mencapai eliminasi kusta pada 2022. Kasus kusta baru sebanyak 12.416 dengan proporsi kusta tanpa disabilitas 82,9 di tahun 2022.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam sambutan rekaman video pada peluncuran Yayasan NLR Indonesia, Kamis 15 Juni 2023.
Wamenkes menyampaikan telah tersusunnya Rencana Aksi Nasional agar Indonesia mencapai eliminasi kusta di seluruh propinsi dan kabupaten/kota pada 2030. Keberhasilan RAN ini tidak hanya menjadi tanggungjawab mandiri dari Kementerian Kesehatan namun menjadi tanggung jawab bersama baik lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, universitas, masyarakat dan organisasi non-profit seperti Yayasan NLR Indonesia.
"Sebagai badan nasional, Yayasan NLR Indonesia diharapkan mampu menggalang kerjasama dari berbagai pihak guna mengatasi kusta, stigma, diskriminasi, disabilitas dan inklusivitas,” ujar Wamen Dante.
Peluncuran Yayasan NLR Indonesia dihadiri oleh Direktur P2PML Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi, Ketua Dewan Pembina Yayasan NLR Indonesia Agus Wijayanto, Direktur Eksekutif NLR Indonesia Asken Sinaga, Ketua Aliansi NLR International Linda Hummel, pejabat kementerian, lembaga donor.
Turut hadir di acara itu sejumlah orang yang pernah mengalami kusta, beberapa tokoh senior pegiat kusta, serta perwakilan organisasi kesehatan dan disabilitas.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina Yayasan NLR Indonesia Agus Wijayanto dalam sambutannya mengungkap kembali komitmen Yayasan NLR Indonesia untuk terus mendukung program pemerintah dalam menanggulangi masalah kusta dan konsekuensinya.
"Yayasan NLR Indonesia melanjutkan mimpi pendiri NLR, yaitu Bapak dr. Dick Leiker dan Ibu Ciska Anten pada tahun 1967. NLR bekerjasama dengan pemerintah Indonesia melalui RS dr Sutomo, Surabaya ditandai dengan penandatanganan MOU tahun 1978. Sejak itu, kemitraan dengan Pemerintah Indonesia berlanjut hingga saat ini dalam bentuk cegah-kendali kusta, peningkatan kapasitas layanan, dan edukasi public,” ujar Agus.
Pada acara peluncuran Yayasan NLR Indonesia dilakukan pula pemberian penghargaan Leprosy Awards 2023 kepada 14 pegiat kusta dan lembaga yang telah berjasa dalam memerangi kusta dan konsekuensinya bersama NLR sejak 1978.
Di antara penerima penghargaan itu adalah mantan Menteri Kesehatan RI Alm. dr. Adhyatma, Alm. Prof. Ibeni Ilyas, Alm Prof. Indropo Agusni, dr. I Nyoman Kandun, dan lainnya.
Dalam penyerahan penghargaan Leprosy Awards 2023, Direktur Eksekutif Yayasan NLR Indonesia mengungkapkan harapannya untuk meneruskan tradisi penghargaan ini.
“Kami menyadari ada banyak sekali individu, kelompok dan lembaga yang telah berkontribusi pada penanggulangan kusta melalui inisiatif dan inovasi positif. NLR Indonesia berencana untuk tetap melanjtukan pemberian penghargaan ini setiap dua tahun. Mereka melakukannya dengan cinta yang tulus dan pengabdian yang penuh pengorbanan. Pemberian penghargaan rutin ini adalah semacam pengakuan atas jasa mereka,” ungkap Asken Sinaga.
Lanjutnya, Yayasan NLR akan terus menangani kusta melalui edukasi tentang kusta ke masyarakat, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, kemitraan dengan berbagai organisasi dan elemen masyarakat, lobi dan advokasi kebijakan yang inklusif bagi orang yang pernah mengalami kusta.
“Sebab kami meyakini bahwa kita dapat mewujudkan Indonesia bebas dari kusta dan konsekuensinya hanya bisa berhasil jika kita bekerja secara bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. Inilah semangat kami pada Yayasan NLR Indonesia melalui strategi zero penularan, zero disabilitas dan zero stigma/diskriminasi,”tandasnya.
Peluncuran Yayasan NLR Indonesia diisi dengan sesi talkshow bertema “Perjalanan Penanganan Kusta di Indonesia: Dulu, Kini dan Mendatang” dan penampilan dari kelompok orang yang pernah mengalami kusta dan anak dengan down syndrome.
NLR Indonesia adalah yayasan nirlaba yang bekerja untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya. NLR Indonesia melanjutkan kerja-kerja penanganan kusta yang telah dilakukan NLR International di Indonesia sejak 1978. Kami bekerja sama atau bermitra dengan siapa saja yang memiliki nilai, niat dan semangat yang sama dalam kerangka sistem dan budaya di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia bebas dari kusta dan konsekuensinya.
NLR Indonesia juga memberikan perhatian khusus untuk pemenuhan hak anak dan kaum muda penyandang disabilitas akibat kusta dan disabilitas lainnya. Yayasan NLR Indonesia merupakan organisasi independen milik bangsa Indonesia dan merupakan anggota dari NLR Alliance di Belanda. Yayasan NLR Indonesia beraliansi dalam NLR Alliance bersama beberapa organisasi anggota dari 5 negara lainnya karena kami memiliki visi dan komitmen yang sama, yaitu Hingga Kita Bebas dari Kusta. (*)