JAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menyatakan, pembicaraan soal koalisi pada Pilpres 2024, akan menjadi agenda dalam pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri sore ini. Rombongan PAN akan bertandang ke Kantor DPP PDIP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Secara resmi, ini pertama kali kami (DPP PAN) silaturahmi bertemu Bu Megawati (DPP PDI Perjuangan) untuk melakukan pembicaraan penjajakan kerja sama koalisi Pilpres 2024," ujar pria yang akrab disapa Zulhas tersebut di Jakarta, Jumat, 2 Juni 2023.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) itu mengungkapkan, pertemuan ini merupakan silaturahmi lanjutan dengan para petinggi PDIP. Dia mengaku sudah sering melakukan pertemuan dengan para petinggi PDIP, sejak didapuk Presiden Joko Widodo menjadi Mendag selama setahun terakhir.
"Kan, saya diberi amanah Presiden Jokowi menjadi Mendag sejak 15 Juni tahun lalu. Tentu sesama partai koalisi, kami sering bertemu. Hubungan kami erat dan panjang sejak awal reformasi," kata Zulhas.
Zulkifli Hasan memang telah sejak lama memberikan sinyal akan mendukung Gubernur Jawa Tengah yang juga merupakan kader PDIP, Ganjar Pranowo, menja,di calon presiden (Capres). Dia bahkan sudah memberikan sinyal itu, sebelum PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai Capres mereka pada akhir April lalu.
Bahkan, Zulhas tampak sudah menyiapkan seorang calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ganjar. Dia adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang sama-sama berasal dari Lampung.
Sinyal itu disampaikan Zulhas saat Rapat Koordinasi Nasional PAN di Semarang, Jawa Tengah pada Februari lalu. Di hadapan Presiden Jokowi, Zulhas menyatakan duet Ganjar dan Erick akan membuat Indonesia semakin jaya.
"Jalan-jalan ke Simpang Lima. Jangan lupa membeli lunpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insya Allah Indonesia tambah Jaya," kata Zulhas saat berpidato.
PAN sebenarnya telah membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar pada Mei 2022. Pada awal pembentukannya, KIB disebut dipersiapkan Presiden Jokowi untuk mengusung Ganjar pada Pilpres 2024.
Pasalnya, saat itu Ganjar belum mendapatkan kepastian akan diusung oleh PDIP. Bahkan peluang Ganjar disebut kecil, karena harus bersaing dengan Puan Maharani yang merupakan putri dari Megawati Soekarnoputri.
Setelah PDIP memastikan Ganjar sebagai Capres, PPP langsung mengambil langkah merapat. Pelaksana tugas Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, langsung menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Yogyakarta yang hasilnya menyatakan, mereka mendukung Ganjar. PPP juga langsung menemui Megawati untuk menyampaikan dukungan tersebut.
Langkah PPP itu, membuat KIB kemudian disebut akan bubar. Apalagi Golkar tetap ngotot ingin mengajukan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai Capres. PAN dan Golkar bahkan sempat menjajaki kemungkinan untuk membentuk poros keempat pada Pilpres 2024. Koalisi ini dipastikan telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Meskipun demikian, berbagai pengamat menilai koalisi ini tak akan cukup bersaing karena tak memiliki sosok yang memiliki elektabilitas kuat untuk dicalonkan seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto atau pun Anies Baswedan. (**)