Penulis : Dr. H. Rosdinaman Budi,SE,MM
Kawasan Bendungan Paselloreng yang terletak di Wajo terus menjadi pembicaraan para penikmat wisata.
Dengan keindahan alam dan lokasinya yang strategis, kawasan ini memang menawarkan peluang yang unik untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Wajo.
Tak hanya pelancong lokal, kawasan Bendungan Paselloreng yang terletak di Kecamatan Gilireng ini juga berpeluang menarik wisatawan internasional.
Kecamatan Gilireng yang terletak 30 kilometer dari kota Wajo dikenal sebagai salah satu pusat perjuangan di ,aman belanda, daerah bersejarah, sehingga dibangun monumen perjuangan " Tugu Lapaddaga" yang menambah kekayaan budayanya.
Soal panorama alamnya, tak perlu disangkal lagi keindahannya. Dengan bentangan perairan alami, memberikan kesempatan untuk berbagai kegiatan rekreasi seperti berperahu, memancing, dan piknik.
Selain itu, lingkungan alam di sekitarnya juga menawarkan kesempatan untuk melakukan kegiatan seperti hiking dan mengamati burung. Menariknya, ada warisan budaya di mana masyarakat setempat masih memegang teguh tradisinya serta masih sering melakukan perayaan budaya lokal.
Di bawah pemerintahan Bupati Wajo, Dr. H Amran Mahmud, dan dinas pariwisata setempat, tentu diperlukan sentuhan yang lebih kuat lagi, misalnya dengan kerja sama pihak swasta, mendatangkan investor, dan sebagainya.
Jika dipoles dengan baik, kawasan wisata ini tentu bisa memicu multiplayer effect seperti yang telah ditunjukkan oleh Malino di Gowa atau Bantimurung di Maros.
Kita bisa melihat bagaimana objek wisata memberikan manfaat ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi bisnis lokal.
Tentunya harus dengan mengedepankan praktik pariwisata berkelanjutan dan melestarikan warisan alam dan budaya di kawasan ini, pengembangan pariwisata di Kawasan Bendungan Paselloreng dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. (*)
