MAROS, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Bupati Maros, Chaidir Syam melakukan kunjungan langsung ke pusat pelatihan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Yayasan SHIN Indonesia, Kabupaten Maros yang tengah mempersiapkan tenaga kerja ke Jepang. Jumat 18 Agustus 2023.
Pusat pelatihan yang berada di Lantai 3 Gedung PTB Maros itu telah mengkarantina pemuda maros untuk dibimbing mempelajari budaya dan bahasa jepang.
Dalam kunjungan itu, para peserta LPK Shin Indonesia, Kabupaten Maros memperlihatkan progres yang sangat signifikan selama 3 pekan pembelajaran dengan cara bercakap langsung dengan menggunakan bahasa negara sakura itu.
"Luar biasa ini, baru tiga pekan adik-adik semua begitu pandai, cakap berbahasa jepang dan terus melatih sampai tadi sudah ada yang pintar menulis dan membaca bahasa jepang," ujar Chaidir Syam.
Chaidir sendiri mengungkapkan rasa syukurnya, karena Yayasan Shin telah berhasil menjaring dengan ketat potensi pemuda maros yang dapat bekerja di negara matahari terbit itu.
"Saya pada hari ini sangat bersyukur dan berterima kasih pada rekan kerja, mitra ataupun partner kerja Pemkab Maros, yakni Shin Indonesia Maros, yang alhamdulillah sudah menunjukkan kerjasama yang baik dimana anak-anak kita sudah dilatih sebanyak 32 orang. 32 orang ini saya sampaikan, kalian ini anak-anak pilihan, yah saya tahu ujian masuk ke sini sangat ketat," jelasnya.
Ia melanjutkan, jika pada periodenya menjabat, Pemkab Maros kembali memberikan bukti nyata dan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Kabupaten Maros.
"Hal ini insya Allah sebagai wujud kinerja Pemkab Maros untuk terus berkomitmen, bahwa kita berharap kita punya kesiapan tenaga kerja, kemampuan capacity building buat pemuda kita. Alhamdulillah saya sangat bersyukur bahwa ada berbagai kegiatan yang kita harapkan, teman-teman pemuda nantinya bisa mandiri dan mendapatkan pekerjaan secara layak," ujar Chaidir Syam.
Senada dengan itu, Penanggung Jawab LPK Yayasan Shin Indonesia Kabupaten Maros, Budiawan, mengatakan dimana progres selama 3 pekan sudah membuahkan hasil yang baik terhadap perkembangan peserta.
"Jadi kita menjelaskan progres kepada pak bupati, perkembangan peserta selama kita bimbing alhamdulillah sudah kelihatan progresnya, mungkin ini awal dari kegiatan pelatihan di Maros, makanya peserta sangat bersemangat dan apalagi sangat direspon sama pemerintah maros," bebernya.
Budi pun membocorkan jika anak didiknya itu pada bulan depan sudah siap untuk mengikuti wawancara langsung dengan perusahaan jepang. "Target kita kedepan, di bulan september, sudah ada pembagian masing-masing perusahaan setiap peserta melalui wawancara langsung dengan perusahaan jepang yang sudah random, untuk mempersiapkan tenaga kerja yang dia butuhkan di sana via Zoom," jelasnya.
Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Maros yang telah melakukan kerjasama yang sebelumnya ditandatangani dengan mekanisme perjanjian kerjasama MoU dengan pihaknya selaku SO, yang mendapatkan izin langsung Kementerian Tenaga Kerja untuk mengirim dan melatih putra-putri Maros itu untuk dikirim ke jepang.
"Jadi kita berterima kasih, karena Pemkab Maros yang telah menangkap peluang supaya diadakan di Maros dan Pemkab Maros membuktikan dengan memberikan fasilitas dalam bentuk gedung yang kita pakai untuk menjalankan ini pelatihan dan pendidikan bahasa jepang dan budaya Jepang.
Budi menambahkan jika metode perekrutan yang ia lakukan itu sangat ketat, dimana perwakilan dari seluruh kecamatan dilakukan seleksi awal seperti seleksi akademik, fisik, buta warna, dan kesehatan.
"Jadi dari seleksi disitu, kita membuktikan tidak semua bisa diterima, karena ini menyangkut kapasitas dan kredibilitasnya. Yang kita mau kirim ini sebagai duta bangsa mewakili maros, mereka ini sebagai pahlawan devisa, dan harapan kita bisa memberikan mutu yang berkualitas kepada pemerintah Jepang, kepada perusahaan di Jepang supaya meningkatkan kepercayaan orang-orang Jepang untuk selalu berhubungan dengan orang-orang di kabupaten Maros," tutupnya.