PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Masyarakat (Pakem) tingkat Kota Parepare. Sebagai wujud sinergi bersama menjaga kondutifitas dan kerukunan antara ummat beragama di Kota Parepare.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Kantor Kejaksaan Negeri Parepare. Kamis, 14 September 2023.
Kegiatan yang dipimpin Kasi Intelijen Kejari Parepare, Sugiharto, dihadiri Asisten I Pemkot mewakili Wali Kota Parepare, Kementrian Agama, Kepala Badan Kesbangpol, Kasat Intel Polres Parepare, Pasi Intel Kodim 1405/Parepare, Kepala Forum Kerukunan Ummat Beragama, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Perwakilan Kepala Dinas Catatan Sipil Kota Parepare, Kepala Hukum Setdako Parepare, dan Ketua dari masing-masing Ormas beragama Kota Parepare juga tim Pakem tingkat Parepare lainnya.
Kasi Intelijen Kejari Parepare, Sugiharto, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan terkait upaya pengawasan aliran kepercayaan dan aliran agama yang menyebar di Kota Parepare.
Selain itu, lanjutnya, forum diskusi tersebut juga dihidupkan dengan pembahasan mengenai putusan Mahkamah Konstitusi nomor : 97/PUU-XIV/2016 dalam rangka pembinaan penghayat kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa.
"Selain pembahasan mengenai pengawasan terhadap berbagai aliran kepercayaan dan agama. Dalam diskusi tadi juga kita sosilisasi dan membahas mengenaik putusan Mahkamah Konstitusi nomor 97 tahun 2016 menyangkut penghayatan kepercayaan,"katanya.
Dia membeberkan, dalam pengawasannya, pihaknya melakukan pendataan terhadap aliran atau kepercayaan yang ada di Parepare. Kemudian, aktif melakukan kordinasi bersama elemen terkait. Seperti, Kemenag, kesbangpol dan lembaga yang ikut berkaitan dengan proses tersebut.
Bagi Sugiharto, tim pakem hingga saat ini masih terus aktif dan masif dalam melakukan pengawasan terhadap sejumlah aliran-aliran kepercayaan dan agama di Parepare. Sebab, itu merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kerukunan antar ummat beragama tetap kondusif.
"Dan apabila ditemukan sesuatu hal yang janggal dilingkungan masyarakat maka pihaknya akan segera melakukan kordinasi dan menyelidiki terhadap hal itu," ujarnya.
"Seperti hasil diskusi kami tadi ini, rencana kami akan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang diduga terdapat aliran atau kepercayaan yang dimaksud. Sebab dari data kami ini, terdapat hasil temuan bahwa ada beberapa aliran atau kepercayaan yang masih terduga janggal sehingga kami akan melakukan pengawasan lebih intens," sambungnya.
Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Parepare, Rustan Asta, mengatakan, pihaknya akan segera menindak lanjuti perihal hasil diskusi yang dilakukan oleh tim Pakem. Seperti, adanya sekitar 3 pesantren di Kota Parepare yang dideteksi sangat esklusif atau tertutup dimuka umum.
"Sehingga dari laporan teman-teman tim pakem tadi itu, kami dari kesbangpol yang berperan sebagai pengawas sekaligus bertanggung jawab terhadap ormasa yang ada di Parepare. Tentu akan segera menindak lanjuti untuk mengantisipasi hal-hal yang dikuwatirkan,"tuturnya.
Sebenarnya, kata Rustan, untuk Parepare itu sendiri hingga saat ini masih nampak aman. Namun, bukan berarti mereka luput untuk terus melakukan pengawasan intens terhadap kemungkinan yang terjadi. Sehingga, hal itulah yang menjadi alasan mereka selalu melakukan evalusasi rutin di lingkungan masyarakat.
"Karena kalau ada laporan dari masyarakat atau teman-teman pakem lainnya pasti kita akan bertindak cepat,"tandasnya. (hes)