Parepare Masih Dilanda Kemarau dan Angin Kencang, Kalak BPBD Minta Masyarakat Tetap Waspada

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare terus memaksimalkan segala bentuk imbauan dan kesiagaan, menghadapi kodisi kemarau dan angin kencang yang turut dirasakan masyarakat di Kota Parepare, Sulawesi Selatan saat ini.

Sesuai dari hasil prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa masyarakat di Kota Parepare juga terdampak dari potensi fenomena El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang dan angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Parepare, Irma Suryani, mengatakan, untuk saat ini memang, masyarakat harus terus diimbau agar lebih waspada dan saling menjaga.

Pasalnya, kata Irma, dengan fenomena yang terjadi, selain dapat memicu kekeringan, minimnya curah hujan juga dapat berpotensi meningkatkan penyebaran jumlah titik api, yang besar kemungkinan terus menambah angka peristiwa kebakaran.

"Kita lihat juga, sudah beberapa hari ini angin kencang terus menghantam Parepare. Makanya masyarakat memang harus lebih hati-hati apa lagi beberapa kejadian, ada pohon tumbang dan kerusakan pada rumah warga akibat angin kencang, peristiwa kebakaran hutan, lahan dan rumah atau sebagainya marak terjadi,"katanya saat ditemui. Rabu 13, September 2023.

Dia menjelaskan, puncak kemarau tahun 2023, diperkirakan terjadi pada bulan Juli - September. Namun, lanjutnya, dengan kesadaran dan kerjasama yang baik antara semua elemen, tentu diharapkan agar dampak yang terjadi akibat fenomena ini dapat diminimalisir sehingga stabilisasi pangan dan air di Parepare dapat terjaga dengan baik dan kondusif.

Pada kesemapatan itu, Irma turut meminta kepada seluruh masyarakat khusunya Kota Parepare agar selalu memperhatikan dan memahami maksud dari imbauan yang terus dimasifkan oleh pemerintah sebagai upaya menekan terjadinya bencana.

"Bencana tidak dapat kita hindari namun kita dapat meminimalisir risikonya dengan kesiapan dari masyarakat itu sendiriandasnya," tandasnya.

Adapun imbauan yang dimaksud ialah:

  1. Memasifkan gerakan hemat air. Menyiapkan tempat-tempat cadangan air untuk keperluan kebutuhan air pada masa puncak kemarau nanti.
  2. 2. Tidak melakukan pembakaran sampah,lahan/kebun.
  3. 3. Tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat.
  4. 4. Menghindari/mengurangi aktivitas di luar apabila cuaca buruk atau angin kencang.
  5. 5. Meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman pohon tumbang di sekitar wilayah masing-masing.
  6. 6. Jika terjadi situasi darurat segera menghubungi layanan Call Center Terpadu 112.

(hes)

  • Bagikan

Exit mobile version