MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pelaut ulung khususnya di wilayah Kabupaten Majene atau nelayan tradisional suku Mandar pada zaman dulu menggunakan perahu pakur dan perahu sandeq untuk mencari aneka rupa ikan.
Hingga kini, pemerintah dan masyarakat Majene terus melestarikan peninggalan leluhur suku Mandar sebagai pelaut, seperti perahu layar tradisional bercadik tanpa mesin juga merupakan alat transportasi antar pulau.
Hal ini, dituturkan Wakil Bupati Majene Arismunandar Kalma setelah menghadiri Syukuran nelayan dirangkaikan pesta rakyat di Desa Bonde Utara Kecamatan Pamboang, kemarin.
"Saat ini cuaca lagi kadang tidak mendukung untuk aktivitas nelayan di Majene, untuk itu saya mengimbau agar tetap berhati-hati dalam melaut, utamakan keselamatan dan kesehatan," imbaunya.
Sementara, Kepala Desa Bonde Utara Ilham menuturkan, kegiatan syukuran dan pesta rakyat merupakan program tahunan untuk masyarakat Desa Bonde Utara.
"Kegiatan ini adalah kesepakatan bersama dan merupakan adat dan budaya masyarakat Desa Bonde Utara, selain syukuran dan pesta rakyat, juga terdapat beberapa perlombaan, seperti lomba perahu katinting race dan lomba dayung perahu lepa-lepa," tuturnya.
Ia menyebut, warga Desa Bonde Utara mayoritas penduduk nelayan mencapai 70 persen dari jumlah kurang lebih 800 Kepala Keluarga (KK) dan kurang lebih 4000 jiwa.
"Untuk warga petani, sekitar 20 persen dan 10 persen adalah warga PNS dan pengusaha. Dan kita berharap, kegiatan ini dapat dilaksanakan pada tahun mendatang," harapnya.
Hadir dalam pesta rakyat, Anggota DPRD Majene Napirman, tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan lainnya. (edy)