MAROS, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Rombongan delegasi Maros Pangep Unesco Global Geopark (MPUGGp) turut merasakan gempa guat magnitudo 6,8 yang mengguncang Maroko bagian tengah.
Gempa terjadi pada pukul 23.11 waktu setempat (22.11 GMT). Gempa susulan berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi 19 menit kemudian.
Diketahui, Bupati dan Wakil Bupati Maros sedang berada di Kota Marrakesh untuk menerima secara resmi pengakuan Unesco Global Geopark bersama Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Wabup Maros, Suhartina Bohari, Ketua DPRD Maros, Patarai Amir dan GM Badan Pengelola Geopark Maros, Dedy Irfan beserta rombongan lainnya.
Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan jika rombongan MPUGGp dalam kondisi aman, meski sempat mengalami kepanikan, Chaidir mengaku hanya berlari keluar area Hotel Zalagh Kasbah Marrakesh.
"Alhamdulillah rombongan semua aman, gempa sangat kami rasakan karena pusat gempa berada di Marakesh, dimana lokasinya sekitar 75 km-an dari hotel kami menginap," ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu 9 September 2023.
Chaidir melanjutkan jika kondisi rombongan saat terjadi gempa sedang melakukan istirahat karena terjadi pada malam hari.
"Disini waktu gempa sekitar jam 23.30 jadi hampir semua dalam kondisi lagi beristirahat di kamar masing-masing. Ketika terjadi gempa semua berlarian keluar kamar untuk berada di luar hotel," ungkapnya.
Meski sempat mengalami kondisi mencekam, Chaidir mengapresiasi pemerintahan negara Maroko yang tetap memaksimalkan fasilitas komunikasi dan penerangan.
"Alhamdulillah kondisinya sudah baik walaupun mungkin masih ada kecemasan jika ada gempa susulan. Tapi kondisi pagi ini semuanya sudah membaik. Kami memuji pemerintah Maroko karena ketika terjadi gempa listrik tidak padam dan jaringan komunikasi tetap baik sehingga kepanikan tidak terlalu besar," jelasnya.
Sebelumnya, gempa kuat magnitudo 6,8 mengguncang Maroko bagian tengah, menewaskan sedikitnya 296 orang, kata Kementerian Dalam Negeri.
Dilansir dari BBC, beberapa orang meninggal di Marrakesh dan beberapa daerah di selatan, kata kementerian tersebut. "Menurut laporan sementara, gempa menewaskan 296 orang di provinsi dan kotamadya al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chihaoua, dan Taroudant," kata pernyataan tersebut.
Diketahui gempa di daerah terpencil di Pegunungan Atlas Tinggi itu relatif dangkal dan getarannya juga dilaporkan terasa di ibu kota Rabat, yang berjarak sekitar 350 km dari sana, serta Casablanca dan Essaouira.
(Laporan : Teguh Pratama)