MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Peringatan Maulid biasanya identik dengan telur, bahkan sebagian besar masyarakat menganggap hambar tanpa kehadiran telur.
Dengan menjadi hal yang biasa jika harga telur di pasaran mengalami kenaikan khususnya pada momen tertentu seperti hari raya dan sebagainya.
Penyebab melonjaknya harga telur saat ini, karena meningkatnya permintaan konsumen terutama pada momen peringatan Maulid Nabi.
Namun, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah-2023 Masehi, meski meningkat permintaan telur dari konsumen, namun kisaran harga telur di Kabupaten Majene tetap stabil.
Hal ini berdasarkan hasil pantauan Satuan Intelijen Keamanan (Intelkam) Polres) Majene untuk ketersediaan stok beberapa jenis telur di tengah maraknya peringatan Maulid Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam tahun ini.
Briptu Indra menyebut, berdasarkan keterangan beberapa penjual telur di Pasar Sentral Majene, bahwa sampai saat ini stok telur masih mencukupi dan tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan.
"Sesuai hasil pantauan, harga telur ayam ras masih berkisar Rp48.000 sampai Rp55.000 per rak, telur itik Rp75.000 sampai dengan Rp80.000 per rak, harga ini tidak ada kenaikan yang signifikan dan stok masih mencukupi sampai saat ini," rinci Briptu Indra, kemarin.
Dijelaskan, kestabilan harga sejumlah jenis telur, karena suplai telur dari Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang terus berdatangan.
"Selain itu di wilayah Kabupaten Majene juga sudah ada masyarakat yang melakukan usaha peternakan ayam petelur dan sangat membantu kebutuhan masyarakat Majene, sehingga harga telur tetap stabil karena stoknya sangat memadai," jelas Briptu Indra.
Seorang warga Majene Nurdin juga menyebutkan, bahwa di tengah peringatan Maulid Nabi yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam identik dengan bulan telur sebagai kebutuhan mendasar.
"Namun karena stok telur sangat stabil harga telur pun tidak ada lonjakan," akunya. (edy)