PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- PT Pertamina terus berupaya membangkitkan ekonomi masyarakat melalui program binaan CSR. Seperti yang ada di Kota Parepare, Pertamina Fuel Terminal (FT) Parepare miliki satu binaan UMKM yang digarap oleh ibu-ibu rumah tangga.
UMKM binaan Pertamina ini bernama Kelompok Cahaya UMKM Flamboyan. Lokasinya di Jalan Kebun Sayur, Kelurahan Ujung Lare, Kecamatan Soreang.
UMKM yang dirintis sejak tahun 2021 ini kini terus berkembang dengan hadirnya pendampingan dari Pertamina FT Parepare.Dari usaha ini, ibu-ibu rumah tangga kini bisa bangkitkan ekonomi keluarga mereka. Mereka memproduksi sekaligus memasarkan produk snack yang diberi nama Pilus Ikan Tuna.
Ide ini datang pertama kali dari pemikiran ibu-ibu kelompok Cahaya UMKM Flamboyan. Mereka berfikir bagaimana bisa memberikan makanan sehat seperti ikan tuna kepada anak-anak, tapi dalam bentuk camilan.
Tak hanya itu, camilan sehat ini juga sangat direkomendasikan bagi para lansia. Para lansia tidak perlu khawatir untuk bisa mengonsumsi camilan ini karena dampak bagi kesehatan. Snack Ikan Tuna hasil produksi dari Kelompok Cahaya UMKM Flamboyan dijamin aman buat lansia.
"Kenapa kami memilih produk ikan, karena kebanyakan anak-anak tidak suka memakan ikan secara langsung. Makanya kami ingin membuat varian bagaimana anak-anak bisa mengonsumsi ikan itu secara tidak langsung. Makanya kami berinisiatif membuat suatu kudapan untuk anak-anak bahkan bisa dikonsumsi bagi lansia," ujar Ketua Kelompok Cahaya UMKM Flamboyan, Sri Sulastri, Rabu (25/10/2023).
Pilus ikan tuna buatan Cahaya UMKM Flamboyan memiliki keunggulan dari camilan lainnya. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan ke laboratorium kesehatan di Makassar.
"Di pilus ikan tuna ini, kami sudah mengecek dan memeriksakan ke laboratorium kesehatan Makassar. Alhamdulillah kandungan gizinya tinggi, kalsiumnya tinggi, rendah lemak, dan tinggi protein," katanya.
Keunggulan lainnya dari produk ini adalah meskipun kondisi terbuka selama satu hari, pilus ikan tuna tetap garing dinikmati. Dari ketahanannya bisa bertahan hingga 6 bulan.
"Ketahanannya kami pernah coba 6 bulan, itu masih bagus," ucapnya.
Hasil penjualan pilus ikan tuna, selain dinikmati oleh ibu-ibu dari kelompok Cahaya UMKM Flamboyan, juga disumbangkan ke posyandu untuk pemenuhan makanan tambahan (PMT).
"10 persen kami bantukan ke Posyandu untuk makanan tambahan. Selebihnya kami bagikan ke ibu-ibu di kelompok kami, seperti insentif untuk mereka," katanya.
Sri menegaskan, peran Pertamina sangat penting bagi kelompok Cahaya UMKM Flamboyan. Mulai dari awal dibentuk hingga didampingi sampai saat ini.
"Peran Pertamina sangat penting, mereka adalah tameng kami. Karena rumah produksi ini dibangun oleh bantuan Pertamina. Bahkan alat-alatnya, maupun dana untuk memulai usaha," ungkapnya.
Sementara, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan, kelompok Cahaya UMKM dibentuk di tahun 2021 oleh Pertamina Fuel Terminal (FT) Parepare sebagai Solusi perbaikan Dampak pandemi.
Masyarakat dituntut untuk bisa bertahan dengan melakukan inovasi dan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki.
"Tentunya diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi stimulus kepada kelompok agar bangkit dan mandiri, sehingga bisa membantu menggerakkan roda perekonomian," bebernya.
Program ini, kata dia, masih berlanjut sampai di tahun 2023 dan memberikan dampak ekonomi khususnya anggota kelompok yang sekarang berjumlah 10 orang dari Ibu-ibu yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan sekarang mampu meningkatkan perekonomian keluarga.
Selain itu, program ini sudah dapat memberikan dampak sosial seperti 10% dari keuntungan kelompok disumbangkan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu Flamboyan yamg juga sebagai Program Binaan Pertamina FT Parepare.
"Bantuan yang sudah diberikan seperti Pelatihan, Rumah dan alat-alat Produksi dan Mengikut sertakan dalam ajang Pameran lokal dan Nasional, bahkan di Tahun 2023 mampu memperkenalkan kelompok Cahaya UMKM di Forum UMKM di Kupang," ungkap Fahrougi. (Nan)