MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Program merdeka belajar merupakan kebijakan yang diluncurkan Menteri Pendidikan Nasional untuk mengembalikan otoritas pengelolaan pendidikan pada Pemerintah Daerah (Pemda) dan sekolah-sekolah.
Otoritas dalam mengelola bidang pendidikan diberikan untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah-sekolah dan Pemda untuk merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi program pendidikan yang akan dilaksanakan.
Dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program-program pendidikan tentu berdasar pada prinsip kebijakan yang terdapat dalam program merdeka belajar dari Pemerintah Pusat agar tujuan nasional pendidikan bisa tercapai.
Selain itu, kebijakan merdeka belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Hal ini, juga disampaikan Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele saat menjadi pembina Apel Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di Lapangan Sepak bola Baruga Majene, Sabtu 25 November.
Di hadapan ratusan siswa dan guru se-Kabupaten Majene, Andi Syukri menyampaikan, bahwa empat tahun lalu, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) telah melaunching program Merdeka Belajar dengan berbagai Inovasi yang telah memasuki episode ke-26.
"Program Merdeka Belajar menjadikan guru sebagai aktor utama dalam memainkan peran strategis yang tidak akan tergantikan oleh teknologi, guru merupakan profesi yang mulia, menjadikan anak bangsa berjalan menuju arah yang dicita-citakan," ulasnya.
Ia menyampaikan, dorongan semangat para guru untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa dan melompat ke masa depan.
Dalam memajukan pendidikan lanjutnya, bukan hanya guru yang terus mendorong untuk berubah, namun Kemendikbudristek juga terus memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.
"Peluncuran Platform Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek pada 2022 sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan Guru akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkolaborasi. Platform merdeka belajar dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan Pemerintah, ini merupakan perusahaan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani Masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah terus mendorong dan membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang tentu berbeda dengan program pendidikan yang sebelumnya.
Ia mengajak para guru untuk terus bergerak bersama, rayakan dan gelorakan merdeka belajar di Kabupaten Majene. "Ini juga mewujudkan visi misi Pemda Majene, yaitu Majene Unggul, Mandiri dan Religius," ungkapnya. (Edy)