PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebagai bentuk perjuangan untuk mengadvokasi aspirasi warga terkhusus kaum perempuan. Calon legislatif (caleg) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bacukiki melalui Partai Hanura Kota Parepare, Dahniar Nasrah berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan publik yang lebih inklusif dan merangkul seluruh elemen masyarakat.
Sebagai tokoh perempuan yang tidak hanya dikenal di ranah politik di Kota Parepare, Hj Niar sapaan akrab Dahniar Nasrah juga dikenal aktif terjun langsung dengan masyarakat.
Kedekatannya dengan warga tidak mengenal sekat, menciptakan hubungan yang erat dan saling pengertian antara pemimpin dan masyarakat.
Karena itu, kiprahnya sebagai Caleg Nomor Urut 1 Dapil Bacukiki, memunculkan harapan baru akan keberlanjutan advokasi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata.
Pernyataan Hj Niar tidak hanya sebatas janji politik, tetapi tercermin dalam aksinya. Dalam interaksinya sehari-hari, ia selalu berusaha memahami dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, peran dan suara kaum perempuan menjadi fokus utama perjuangannya.
Dahniar Nasrah mengatakan, perempuan harus diberi ruang yang lebih besar dalam pengambilan keputusan yang mengubah masa depan mereka.
"Saya yakin bahwa peran perempuan dalam pembangunan sangat penting," kata Hj Niar, Sabtu, 23 Desember 2023.
Dia menjelaskan, beberapa program prioritas yang akan diusung jika terpilih. Salah satunya adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi perempuan.
"Kami akan membantu menciptakan program-program yang bersifat khusus bagi kaum perempuan di Parepare. Seperti program pengembangan usaha dan program pendidikan," jelasnya.
Menurunya, akan berfokus pada peningkatan perlindungan bagi perempuan dan anak-anak, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan.
"Termasuk, memperjuangkan kebijakan yang mendukung kesejahteraan perempuan, seperti program pengentasan kemiskinan dan peningkatan akses perempuan ke lapangan pekerjaan," ujarnya.
Dahniar Nasrah mengungkapkan, komitmennya terhadap kebijakan publik yang inklusif juga menjadi landasan bagi visi-misinya dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan. Dengan memastikan partisipasi semua elemen masyarakat, termasuk kaum perempuan, dalam proses pembuatan kebijakan.
"Saya berharap dapat menghasilkan kebijakan yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi sebanyak mungkin.
Tidak hanya membangun hubungan personal, tetapi juga menginspirasi perempuan lain untuk ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan," tandasnya. (has)