PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- UPTD SMP Negeri 1 Kota Parepare merayakan tonggak sejarah dengan mendeklarasikan diri sebagai sekolah ramah anak dalam sebuah upacara.
Kegiatan itu, berlangsung di pelataran sekolah, baru-baru ini. Kepala UPTD SMPN 1 Parepare Sri Enyludfiah memimpin momen penting ini dengan pembacaan ikrar deklarasi, dan diikuti ratusan peserta didik dan staf sekolah secara antusias.
Sri Enyludfiah menceritakan usai pembacaan ikrar, upacara berlanjut dengan penandatanganan papan deklarasi yang diikuti seluruh warga sekolah.
Menurutnya, langkah ini menunjukkan keseriusan sekolah dalam memberikan lingkungan pendidikan yang kondusif, aman, dan ramah bagi perkembangan peserta didik.
"Dengan deklarasi ini, kami memperkuat komitmen untuk menciptakan lingkungan yang memajukan keimanan, menghargai hak-hak anak, dan menjauhkan sekolah dari segala bentuk kekerasan serta dampak negatif lainnya," ujar Sri Enyludfiah, Jumat 8 Desember 2023.
Dia menjelaskan, deklarasi ini mencakup sejumlah poin strategis, termasuk peningkatan keimanan dan ketakwaan dalam upaya menjadikan sekolah bersih, aman, sehat, hijau, inklusif, dan nyaman bagi peserta didik.
"Sekolah juga berkomitmen untuk menjadi motivator, fasilitator, dan sahabat bagi siswa, serta membangun komunitas pembelajar yang bebas dari vandalisme, asap rokok, minuman keras, dan napza," jelasnya.
Lebih lanjut, pada kegiatan itu para guru dan peserta didik SMPN 1 Parepare sangat bersemangat menyambut perubahan ini. "Deklarasi ini memberikan arah yang jelas untuk pengembangan sekolah yang lebih baik. Kami berharap semua pihak terlibat aktif dalam mewujudkan visi sekolah ramah anak ini," ungkapnya.
Dia berharap dengan dukungan dari orang tua peserta didik , warga sekolah, dan pihak terkait diharapkan dapat menjadi pondasi kuat bagi SMPN 1 Parepare dalam merealisasikan visi dan misi sebagai Sekolah Ramah Anak.
"Kami berharap dengan Deklarasi Sekolah Ramah Anak ini mendukung terwujudnya Sekolah Ramah Anak di UPTD SMPN 1 Parepare. Tentu dengan dukungan semua warga sekolah, orang tua siswa, dan stakeholder pendidikan, termasuk masyarakat umum," tandasnya.(has)