PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Kota Parepare telah memasuki musim hujan. Kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi pun didukung dengan personel dan peralatan yang memadai.
Karena itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare, Akbar Ali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Call Centre, Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan yang berada di Gedung Call Centre 112 Terpadu, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu, 6 Desember 2023.
Didampingi sejumlah jajarannya, Pj Wali Kota Akbar Ali menuju Gedung Call Centre 112 Terpadu ditempung dengan berjalan kaki. Sidak itu, untuk memastikan kesiapan personel dan memeriksa kesiapan kelengkapan prasarana tanggap bencana.
BPBD menjadi kantor pertama yang dipantau Pj Wali Kota. Mulai lantai bawah hingga lantai 3. Satu persatu peralatan tanggap bencana dicek dan dipastikan berfungsi dengan baik. Di antaranya, perahu evakuasi, mesin serta alat komunikasi. Masih di BPBD, Pj Wali Kota juga mengecek setiap ruangan dan memastikan pegawai dan kesiapan personel.
Dalam pantauannya, Pj Wali Kota juga memeriksa sistem receiver BMKG untuk pendeteksi terjadinya gempa di suatu daerah yang terpasang di Kantor BPBD yang terkoneksi langsung dengan BMKG.
Usai di BPBD, Pj Wali Kota langsung ke Call Centre 112. Hal sama yang dilakukan, yakni juga memeriksa setiap ruangam dan pegawai. Termasuk, memastikan kondisi seluruh peralatan dan kendaraan medical rescue tidak ada kendala dan berfungsi dengan baik. Begitu pun saat meninjau Damkar, Pj Wali Kota juga memastikan seluruh peralatan berfungsi dengan baik.
Usai sidak, Pj Wali Kota Akbar Ali mengatakan, ada beberapa beberapa hal yang perlu diperbaiki maupun ditambah. Terpenting adalah perawatan kantor untuk menciptakan kenyamanan seluruh pegawai dalam bekerja.
"Saya melihat kesiapan daripada personel sarana fisik, prasarana kelengkapan. Di sini ada tiga unit, yaitu Damkar, BPBD dan medical rescue, " katanya.
Dia menegaskan, seluruh personel baik Damkar, BPBD dan medical resue dipastikan lengkap. Namun, ada beberapa peralatan yang harus ditambah, seperti perahu milik BPBD.

"InsyaAllah, 2024 sudah kami anggarkan untuk penambahan perahu. Hanya memang perawatan kantor yang perlu diperbaiki juga biar keliatan rapi," jelasnya.
Dia juga menyebutkan peralatan Damkar dan kendaraan ambulans milik Call Centre 112 sudah baik dan siap digunakan.
"Kemudian untuk Damkar, Alhamdulillah peralatannya bagus semua, baik kenderaan. Begitu juga peralatan medis, baik kendaraan ambulance," ujarnya.
Selain memeriksa sarana dan prasarana, sidak ini juga bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare siap memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam penanganan kebencanaan, pemadam kebakaran, dan pelayanan kesehatan darurat.
"Ini (pantauan,red) untuk melihat persiapan kita bagaimana kami pemerintah kota meyakinkan masyarakat bahwa kami pemerintah bersiap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Termasuk, dalam kebencanaan, pemadam kebakaran, maupun terkait masalah emergency pelayanan kesehatan," tegasnya.
Dia mengakui, berdasarkan data yang diperoleh dari Call Centre 112 menunjukkan bahwa sejak Januari hingga November ini, telah dilakukan sekitar 10 ribu pelayanan kesehatan darurat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya gedung dan peralatan yang dimiliki oleh Call Centre 112.
"Alhamdulillah teman-teman di emergency bisa melakukan untuk itu. Jadi ada 10 ribu. Kalau 10 ribu itu hitung-hitungannya sebulan itu sekitar 900, berarti sekitar 30 pelayanan dalam sehari. Sehingga, memang perlu dicermati betapa besar dan pentingnya gedung atau peralatan maupun sarana prasarana yang harus dimiliki oleh rekan-rekan yang tergabung di Call Centre 112," jelasnya.
Dalam kunjungannya, Pj Wali Kota menemukan sejumlah ruangan Gedung Call Centre 112 Terpadu yang belum di tempati, sehingga disarankan untuk dimanfaatkan untuk gedung pertemuan atau sarana olah raga agar para pegawai tetap bugar dan sehat.
"Ruangan itu bukan tidak difungsikan, mungkin karena ruangannya berlebih. Itu bisa digunakan untuk sarana olahraga, baik lapangan tenis meja, sehingga dapat menjaga kebugaran teman-teman Damkar, BPBD termasuk emergency kesehatan. Apalagi banyak even-even, sehingga ruangan itu, bisa dimanfaatkan untuk pertemuan atau kegiatan edukasi, sosialisasi biar lebih efisien dalam anggaran penggunaan gedung," ujarnya.
Dalam sidak ini juga dipastikan bahwa receiver BMKG sudah tersedia untuk memantau sinyal darurat.
"Artinya, pelempar sinyalnya. Kami berharap itu, berfungsi bagus. Ke depan para camat, dan lurah meskipun dia menggunakan handy talkie bisa langsung berkomunikasi. Karena HT dan Handphone itu beda," ungkapnya.
Dia berharap dengan adanya receiver ini akan memudahkan komunikasi antara camat, lurah, dan petugas terkait kebencanaan menggunakan HT.
"Kalau HT itukan mereka bisa memonitor seluruh dialog yang berkaitan dengan kebencanaan, termasuk emergency dan sebagainya, sehingga terpadu dan terintegrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," harapnya.
Dia menambahkan, dirinta bisa mendengar langsung keluh kesah dan kebutuhan staf serta memastikan pelayanan terpadu dan terintegrasi kepada masyarakat melalui sidak seperti ini.
"Insyaallah, saya akan memanfaatkan sela-sela waktu saya untuk memantau kondisi, sekaligus mendengar langsung yang selama ini saya hanya dengar dari pimpinan SKPD. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, saya ingin mendengar langsung dari staf dari bawah bagaimana, apa keluh kesah mereka, kebutuhan mereka dan sebagainya. Dan saya kira, ini sidak pertama saya semenjak diamanahkan penjabat wali kota," tandasnya. (has)