PAREPOS.FAJAR.CO.ID, INTERNASIONAL-- Paramiliter Perlawanan Islam di Irak kembali merilis mengumumkan ancamannya yang ditujukan kepada Israel. Mereka menegaskan tidak akan membiarkan rakyat Palestina sendiri berjuang melawan penjajahan.
Perlawanan Islam di Irak menyatakan akan tetap siap siaga untuk operasi militer. Itu jika Amerika bersikeras membiarkan pemerintahan Zionis melanjutkan pembunuhan kepada rakyat Palestina yang tidak berdosa. Bahkan mereka mengancam akan memperluas operasinya, baik di Irak maupun di luar Irak. Apakah itu di Gaza atau di Lebanon.
Pengumuman itu dirilis pada tanggal 30 November 2023 atau 15 Jumadil Awal 1445 Hijriah. Rilis itu dibuka dengan ayat 30 Surah An Nisa yang berarti "Dan barang siapa berbuat demikian dengan cara melanggar hukum dan zalim, akan kami masukkan dia ke dalam neraka.". Lalu ditutup dengan ayat 40 Surah An Naba yang berarti, "Sungguh kami telah memberimu peringatan akan azab yang sudah dekat.".
Sejauh ini, Perlawanan Islam di Irak sudah seringkali menargetkan lokasi-lokasi militer Amerika Serikat dengan serangan rudal presisi. Lokasi militer AS ini diserang sebagai bentuk pembalasan atas kematian penduduk Gaza yang dibantai secara kejam oleh tentara Israel, dan disokong oleh AS dan sekutu lainnya.
Selain rakyat Irak, Angkatan Bersenjata Yaman juga melayangkan ancaman yang sama. Yaman kini dalam kesiapan penuh melakukan perlawanan jika Israel memutuskan untuk melanjutkan agresinya di Gaza.
Pernyataan itu disampaikan langsung Komandan Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi melalui juru bicara militer Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Sare’e. Ada tiga poin utama yang disampaikan. Pertama, angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk memperluas operasi militer mereka terhadap entitas Israel dengan mencakup sasaran yang tidak mereka duga di darat atau di laut.
Kedua, angkatan bersenjata Yaman akan terus mencegah kapal-kapal Israel memasuki Laut Merah dan akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan implementasi penuh keputusan ini. Ketiga, Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan operasi militer mereka akan berhenti segera setelah agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza berhenti.
Dalam pernyataan tersebut Yaman juga kembali menyeru kepada seluruh rakyat bebas di negara-negara Arab dan Islam serta rakyat bebas di dunia untuk mengambil posisi terhormat terhadap masalah Palestina dan mendukung perlawanan mereka untuk meraih kemerdekaan. (Int)