MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Setiap perguruan tinggi tentu dapat mengembangkan kebudayaan lokal di daerah tempatnya berada.
Upaya ini penting dilakukan untuk mempertahankan kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan nasional.
Demikian hal yang mencuat dalam Pembukaan Workshop Islami dan Budaya Lokal yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene di Gedung Aula TPO Lantai 5 STAIN Majene, kemarin.
Workshop Islami dan Budaya Lokal dibuka Dr. Muliadi dengan menghadirkan Narasumber dari salah satu keluarga Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) prof Dr. H. Idham Khalid dan Dr. Suradi Yasil dan dihadiri Kepala Kantor Kemenag Majene H. Mustapa Tangngali.
Muliadi menjelaskan, Workshop Islam dan Budaya lokal untuk mendapatkan rumusan-rumusan tentang formulasi mata kuliah islam yang ada di STAIN Majene agar mendapatkan formulasi baru yang dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan mata kuliah islam dan lebih mengenal nilai budaya lokal di Kabupaten Majene.
"Mata Kuliah Islam dan budaya Lokal merupakan salah satu mata kuliah utama yang ada di STAIN Majene sehingga sangat perlu untuk di kembangkan," jelasnya.
Melalui Workshop, Muliadi berharap mendapatkan masukan dari narasumber atau audiens untuk menyempurnakan ataupun mengupgrade materi-materi yang ada di mata kuliah Islam dan budaya lokal tersebut. (Edy)