ENREKANG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Penjabat Sekda Enrekang, Andi Sapada selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memimpin rapat koordinasi TPPS kabupaten, di Kantor BKKBN, Selasa 16 Januari 2024.
Rakor TPPS untuk program tahun 2024 ini, juga sekaligus untuk melakukan review kinerja 2023. Rakor diikuti sejumlah pimpinan OPD dan jajaran.
Andi Sapada menegaskan, penanganan stunting dilaksanakan melalui intervensi-intervensi yang spesifik. Ditujukan pada kelompok sasaran meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Sementara implementasi program yang difokuskan untuk mempercepat penurunan stunting melalui penguatan pelayanan kesehatan dan gizi yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang di semua level pelayanan.
Andi Sapada menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, dalam menangani stunting. "Masalah stunting ini bukan cuma urusan BKKBN atau Dinkes, tapi semua pihak secara kolaboratif," kata Pj Sekda.
Dalam rakor ini, OPD terkait berdialog untuk merumuskan teknis pelaksanaan program. Baik jangka pendek maupun jangka panjang.
TPPS punya data stunting by name dan by adress yang rutin diperbaharui, untuk menjadi dasar intervensi. Andi Sapada berharap, Enrekang dapat mencapai zero new stunting atau nol kasus stunting baru. Sementara kasus yang ada dapat tertangani keseluruhan.
Pemda Enrekang optimis dapat berkontribusi maksimal dalam menurunkan prevalensi stunting nasional, yang ditarget 14 persen pada akhir tahun ini.
Pada Februari tahun lalu, prevalensi stunting di Enrekang masih berada di 19,04 persen. Angka ini konsisten turun 2 persen setiap tahun. (han)